Cek Fakta hingga Blokir, Cara Facebook dan Google Tangkal Hoaks Corona

Katadata
Ilustrasi, platform-platform media sosial.
3/4/2020, 18.14 WIB

Facebook dan Google menggelontorkan dana untuk meminimalkan penyebaran hoaks terkait pandemi corona. Google bahkan memblokir aplikasi, sementara Facebook mengembangkan teknologi untuk menyediakan informasi akurat.

Dengan teknologi khusus, Facebook memungkinkan pengguna mendapatkan sumber tepercaya terkait virus corona seperti Gugus Tugas Covid-19. "Informasi yang lebih detail disesuaikan dengan pesan pemerintah," kata Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari dalam acara Live Q&A di Facebook, Jumat (3/4).

Untuk menyaring konten hoaks, Facebook Indonesia bekerja sama dengan pihak ketiga membuat cek fakta. Jika pihak ketiga menyatakan suatu konten itu kabar bohong, maka perusahaan akan memberikan stempel hoaks dan menangguhkan (takedown) unggahan tersebut.

(Baca: Temukan 405 Hoaks soal Corona, Kominfo Tak Berencana Blokir Internet)

Facebook akan menyembunyikan konten hoaks tersebut sebelum diblokir. Selain itu, pengguna bisa melaporkan informasi salah itu melalui tombol abuse dan laporkan yang ada pada platform.

Perusahaan pengembang asal Amerika Serikat (AS) itu juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Gugus Tugas Covid-19 untuk meminimalkan penyebaran hoaks. "Mereka punya saluran report ke kami," kata Ruben.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan