Infrastruktur Langit, Menghubungkan Nusantara dengan Palapa Ring

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dalam debat ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Ma'ruf menyebut pemerintahan jokowi telah membangun infrastruktur langit, termasuk Palapa Ring dan satelit.
Penulis: Hari Widowati
18/3/2019, 16.01 WIB

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pembangunan Palapa Ring Paket Barat sepanjang 2.275 km dan Palapa Ring Paket Tengah sepanjang 2.995 km telah selesai 100%. Adapun pembangunan Palapa Ring Paket Timur dengan panjang 6.878 km hingga akhir tahun lalu pengerjaannya telah mencapai 90%.



Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Bambang Noegroho mengatakan, infrastruktur Palapa Ring memiliki kapasitas internet berkecepatan tinggi hingga 100 Gbps. "Saat speedtest bisa mencapai 40 Mbps untuk unduh dan untuk mengunggah mencapai 7 Mbps," kata Bambang ketika melakukan uji coba Palapa Ring Tengah, Kamis (3/1).

Proyek Palapa Ring Paket Timur ditargetkan rampung pada kuartal II 2019. Setelah ketiga paket proyek ini tuntas, seluruh kabupaten/kota di Indonesia akan terhubung dengan jaringan internet. Dengan konektivitas internet yang merata, diharapkan biaya internet menjadi lebih murah. Perusahaan rintisan digital pun bakal tumbuh subur. Ma'ruf dalam debat juga menyatakan, Jokowi dan dirinya akan mencetak 3.500 startup hingga 2024 jika terpilih menjadi pemenang Pilpres 2019.

(Baca: Percepatan Pembangunan Infrastruktur Tumbuhkan Industri-industri Baru)

Peluncuran Satelit HTS

Selain pembangunan jaringan infrastruktur serat optik Palapa Ring, pemerintah juga menyebutkan perlunya satelit yang mampu menyebarkan sinyal internet dengan teknologi high throughput satellite (HTS). Satelit tersebut akan menyediakan jaringan internet pita lebar dengan kapasitas 150 Gbps.

Satelit ini diperlukan untuk menjangkau daerah pelosok yang belum tersentuh layanan Palapa Ring. Khususnya di kawasan yang disebut sebagai 3T, yakni terluar, tertinggal, dan terdepan. 

Pada 21 Februari lalu, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) meluncurkan Satelit Nusantara Satu yang berteknologi HTS dari Cape Canaveral, Florida. Roket yang meluncurkannya adalah Falcon 9 milik SpaceX.

Satelit Nusantara Satu (Katadata/Cindy Mutia)

Menurut Direktur Jaringan PSN Heru Dwikartono, perseroan membidik 25 ribu desa yang belum mendapatkan akses internet pita lebar. Nusantara Satu merupakan satelit Indonesia pertama yang menggunakan teknologi HTS dengan kapasitas 15 Gbps.

Ini berarti Satelit Nusantara Satu memiliki kapasitas tiga kali lipat dibandingkan satelit konvensional. Satelit ini memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band.

PSN akan meluncurkan satelit Nusantara Dua pada 2020 disusul Nusantara Tiga pada 2022. "Dengan satelit kami, mudah-mudahan bisa menjadi swasembada broadband," ujar Heru.

(Baca: Satelit Nusantara Satu Sukses Meluncur dengan Roket Falcon 9)

Halaman: