Pelaku usaha memperkirakan potensi pendapatan industri gim mencapai US$ 3,75 miliar atau sekitar Rp 55,5 triliun pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 4,5 kali lipat dibanding tahun lalu yang sebesar US$ 880 juta atau Rp 12,3 triliun.
Besarnya potensi tersebut membuat PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) melalui Dunia Games meluncurkan gim pertamanya yaitu ShellFire. Gim ini pun sudah diunduh 160 ribu kali di Play Store, sejak peluncurannya pada 30 September lalu.
"Target kami 3 juta unduhan hingga akhir tahun ini," kata General Manager Games and Aps Telkomsel Aulia Ilma Fadly di kantornya, Jakarta, Senin (1/10). Sementara pengguna aktifnya sebanyak 30 ribu, dan ditarget mencapai 500 ribu di akhir tahum.
Ia pun menggencarkan pemasaran ShellFire supaya target itu bisa tercapai dalam tiga bulan ini. Caranya, mulai dari pemasaran above the line seperti televisi (TV), digital, below the line seperti program hadiah atau acara, hingga menggandeng komunitas pemain gim. "Kami sudah kampanye sejak awal September. Marketing sudah siapkan banyak amunisi," ujarnya.
(Baca juga: TCash, Anak Telkomsel yang Siap Lepas dari Induknya)
Adapun ShellFire ini menggabungkan sub genre gim First Person Shooter (FPS) dan Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). Maka, pemain gim akan disuguhkan dengan berbagai macam mode permainan, karakter hero, peta, dan in-app items seperti gim MOBA. Tetapi tampilannya berhadapan langsung dengan lawan, seperti gim FPS. "Pengembangnya dari Tiongkok. Kami publisher-nya," katanya.
Spesifikasi gim ini pun hanya 600-700 megabyte (MB) setelah diunduh, sehingga bisa digunakan di ponsel pintar (smartphone) kelas menengah hingga ke atas. Namun di awal butuh ruang penyimpanan 25 MB untuk mengunduh gim ini. "Rata-rata mobile data yang dikonsumsi 30-50 MB per jam atau sekitar Rp 15-Rp 30 ribu, tergantung ada bonus (kuota) apa," kata dia.
Sejalan dengan peluncuran gim ini, Telkomsel menargetkan pangsa pasarnya di industri gim naik dari 22% menjadi 30% hingga akhir tahun ini dan 60% pada 2019. Alhasil, kontribusi pendapatan dari gim terhadap pendapatan layanan digital Telkomsel naik daro 34% menjadi 50%. "Kami melihat market-nya dinamis untuk gim dan banyak peluangnya," ujarnya.
Bahkan, Telkomsel berencana memperluas pasar produk gim hingga ke Asia Tenggara. Negara yang bakal disasar lebih dulu adalah yang pasarnya mirip dengan Indonesia, seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Hanya, ia menyadari pesaingnya cukup banyak, terutama dari asing. Pengembang gim asing bahkan merilis permainan yang kompleks dan tampilan yang lebih baik dibanding lokal.
(Baca juga: Telkomsel dan Indosat Bersaing Kembangkan Internet of Things)
Untuk itu, Telkomsel bakal menggandeng lebih banyak pengembang lokal untuk merilis gim yang lebih kompleks tahun depan. "Kami akan kerja sama dengan pelaku gim di Indonesia, bersama-sama mengembangkan gim. Kalau tidak akan dikuasai asing terus," kata Aulia.
Direktur Marketing Telkomsel Alistair Johnston menyebutkan, 60 juta pelanggan Telkomsel memainkan mobile games lewat smartphone setiap bulannya. "Ini (peluncuran ShellFire) adalah bukti komitmen kami untuk membangun ekosistem digiral entertainment lifestyle bagi masyarakat Indonesia," ujar dia.
Untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan itu, Dunia Games sebagai game portal dan media platform lokal akan fokus menambah portfolio bisnis terhadap tiga hal yaitu meningkatkan layanan Direct Carrier Billing (DCB) payment dengan menambah jaringan mitra game voucher; meningkatkan kredibikitas sebagai game publisher dengan merilis lebih banyak gim; dan, menumbuhkam ekosistem eSport lewat kompetisi dan komunitas.
Head of Digital Lifestyle Telkomsel Crispin P Tristram menambahkan, Telkomsel bakal mengadakan berbagai pertandingan kompetisi gim dari level lokal hingga internasional. Perusahaannya juga akan mengelola dan mensponsori tim pemain gim profesional.
"Rencana kami, ShellFire akan menjadi title games eSport yang akan dipertandingkan tahun depan. Dalam waktu dekat, Dunia Games juga akan meresmikan Arena eSports Stadium," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Deputy Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari mengatakan, kehadiran Telkomsel membuat ekosistem industri gim di Indonesia semakin kuat. "Industri lokal punya market khusus kalau mengangkat kearifan lokal. Semoga ada gim Indonesia yang dijadikan film," kata dia.