Bill Gates Sebut Uji Massal Covid-19 di Asia Lebih Baik Ketimbang AS

Arief Kamaludin|KATADATA
IPendiri Microsoft Bill Gates
Penulis: Desy Setyowati
5/5/2020, 12.49 WIB

Pendiri Microsoft, Bill Gates menilai kemampuan Amerika Serikat (AS) melakukan pengujian massal virus corona dan pelacakan kontak kalah dibanding negara-negara di Asia. Sebab, AS tidak memprioritaskan siapa yang dites.

Ia pun membandingkan pemerintahan Donald Trump dengan George W Bush. Bush bahkan bisa ikut menangani epidemi AIDS yang melanda Afrika Sub-sahara hampir dua dekade lalu.

“Orang-orang berharap untuk kepemimpinan AS. Ini masih menjadi peluang yang belum kita rebut,” kata Gates dikutip dari Washington Post, akhir pekan lalu (3/5). "Vakum menunggu AS untuk turun tangan dan membantu, masih ada peluang besar di sana."

(Baca: Saran Bill Gates agar AS Terhindar dari Gelombang Kedua Pandemi Corona)

Dalam wawancara khusus dengan CNN Internasional, Gates juga menilai kemampuan AS dalam melakukan pengujian massal Covid-19 belum cukup baik. Pemerintah AS tidak memastikan warga positif atau negatif dalam 24 jam.

“Sistem kami gagal menerapkan prioritas yang akan memberi kami gambaran akurat tentang apa yang sedang terjadi,” kata Gates dikutip dari CNN Internasional. "Pengujian di Asia lebih bagus dibanding AS."

Ketua Yayasan Bill dan Melinda Gates itu justru memuji langkah pemerintah negara-negara di Asia dalam melakukan pengujian massal. Dua di antaranya yang dipuji yakni Korea Selatan dan Singapura.

(Baca: Bill Gates Prediksi Vaksin Virus Corona Baru Tersedia Tahun Depan)

Bill Gates percaya bahwa pengujian virus korona di rumah sangat penting dalam memerangi pandemi. “Dengan sangat cepat semua kontak Anda, yang akan mencakup keluarga, mereka harus diuji. Itu contoh sempurna di mana Anda membutuhkan jawaban dengan sangat cepat sehingga orang tahu siapa yang harus mengisolasi diri,” katanya.

Gates mengatakan, semestinya pengujian bisa mencapai 400 ribu hingga 500 ribu sehari. Menangapi hal ini, anggota gugus tugas virus corona Gedung Putih Anthony Fauci memperkirakan, pemerintah bisa melakukan 1,5 juta sampai 2 juta tes per minggu.

(Baca: Bill Gates Bantah Tudingan Sebagai Pencipta Covid-19)