PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa Group) menargetkan bisa memasang teknologi Internet of Things (IoT) di 14.500 gerai Alfamart dan Alfamidi. Perusahaan retail modern itu mengungkapkan, IoT membantu meminimalkan terjadinya kendala teknis oleh para pekerja.
Teknologi yang dipakai merupakan milik Telkomsel, yakni IoT Managed Service Software-Defined Wide Area Network (SD-WAN). Layanan ini diklaim mampu menghubungkan infrastruktur internet yang dikelola Alfamart dengan komputasi awan (cloud).
Dengan begitu, sistem operasional perusahaan menjadi lebih otomatis dan terintegrasi secara end to end. (Baca: Alfamart dan Alfamidi Pasang Teknologi IoT di 10.500 Gerai Tahun Depan)
Solusi IoT SD-WAN itu juga dilengkapi dengan fitur Zero Touch Provisioning (ZTP), sehingga perangkat keras yang dimiliki Alfamart tersambung langsung ke pusat data. Kondisi ini dapat meminimalkan terjadinya kendala teknis oleh para pekerja.
“Maka, kami tidak membutuhkan data center penghubung lagi seperti pada WAN konvensional,” kata International Business and Technology Director of Alfamart Bambang Setyawan Djojo saat konferensi pers secara virtual, Jumat (26/6).
Kedua, perusahaan tidak lagi perlu menggunakan leased line untuk menghubungkan data center pusat, hub data center, dan gerai. Ini karena IoT menghubungkannya WAN dengan sistem cloud. Maka, sistem operasional jaringannya menjadi otomatis dan terintegrasi secara end-to-end.
Sekadar informasi, leased line merupakan saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi publik. Ini umumnya digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasi data jarak jauh secara terus-menerus.
Ketiga, koneksi langsung antara data center dengan perangkat keras di gerai. Ini untuk menghindari gangguan teknis pada hub data center yang bisa mengganggu operasional secara luas.
(Baca: 6 Sebab Google, Amazon, Microsoft, Alibaba Incar Pasar Pusat Data RI)
Terakhir, seluruh pengelolaan manajemen akan dilakukan oleh Telkomsel. Maka, Alfamart tidak lagi perlu menjalankan pengendalian perangkat hingga pengamanan jaringan secara mandiri, yang membutuhkan biaya operasional tinggi.
"Dengan keseluruhan manfaat itu, tentu akan menghadirkan sistem operasional terpadu yang lebih efisien dan efektif, serta meningkatkan produktivitas kami," ujar Bambang. Apalagi, transaksi digital Alfamart naik dua kali lipat selama pandemi corona.
(Baca: IDC: Belanja IoT di Dunia Diproyeksi Capai Rp 15.730 Triliun pada 2023)
Integrasi teknologi IoT Managed SD WAN sudah berjalan sejak tahun lalu. “Saat ini, 30% dari total toko kami suda pakai," ujar Bambang.
Senior Vice President Telkomsel Enterprise Dharma Simorangkir menambahkan, teknologi IoT diklaim dapat meningkatkan efisiensi hingga 70%. “Ada penghematan setidaknya 40%-70%. Namun tingkat efisiensi ini tidak hanya dari sisi biaya, tetapi juga waktu,” ujar dia.
Hingga saat ini, IoT SD-WAN Telkomsel telah digunakan oleh sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), multinasional, lokal, dan korporasi skala menengah maupun institusi pemerintah. Di antaranya Pertamina, VALE, Bulog, Taspen, Bank Jawa Timur (Jatim), Alfamart, Alfamidi, Giordano, Hero, Family Mart, dan Lawson.
(Baca: Telkomsel Gaet Microsoft Kembangkan Kecerdasan Buatan dan IoT di RI)