265 Ribu UMKM Gabung Gojek saat Pandemi, 43% Pengusaha Pemula

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
IlustrasI logo Gojek
15/9/2020, 17.24 WIB

Ada juga fitur yang bisa mengatur pembayaran secara non-tunai. Yang terbaru, decacorn Tanah Air itu meluncurkan fitur daftar mandiri supaya ada lebih banyak pelaku UMKM yang bergabung.

"Tidak perlu menelepon, mengirim email, atau datang ke kantor Gojek. Bisa mendaftar langsung di aplikasi GoBiz," ujar Novi.

Gojek juga meluncurkan inisiasi #MelajuBersamaGojek untuk mendorong UMKM mendigitalisasikan operasional bisnisnya. Digitalisasi ini bisa diaplikasikan untuk kegiatan pemasaran, pemesanan, pembayaran, pengiriman hingga administrasi. 

"Kami menghadirkan beragam solusi yang dapat digunakan oleh semua tipe UMKM, dari yang berskala mikro hingga besar," ujar Co-CEO Gojek Andre Soelistyo pada bulan lalu (10/8).

Gojek baru saja meluncurkan platform GoToko, dan menyediakan layanan model business to business (B2B). Decacorn Tanah Air itu menghadirkan solusi usaha dari hulu ke hilir bagi para pemilik warung kelontong.

Grab lebih dulu menyediakan layanan seperti itu melalui GrabKios. Decacorn asal Singapura ini mengakuisisi startup digitalisasi warung, Kudo pada 2017, yang berubah nama menjadi GrabKios pada September 2019.

Perusahaan juga meluncurkan situs grabforgood.id pada September 2019, yang menyediakan artikel terkait bisnis. Startup ini juga meluncurkan GrabMerchant dengan model Business to Business (B2B) pada Juni lalu.

Mitra UMKM di GrabFood, GrabMart, logistik dan GrabKios dialihkan ke GrabMerchant, sehingga menjadi terintegrasi. Layanan ini menyediakan beberapa fitur seperti pendaftaran mandiri, manajemen profil pemilik, pengelola toko, dan kasir untuk keamanan akun. Ada juga fitur grosir, fitur pemasaran, hingga laporan bisnis.

(REVISI: perubahan pada judul dan paragraf pertama pada 15 September, Pukul 21.16 WIB)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan