Dikabarkan Kaji Merger dengan Gojek, Grab Raih Dana Rp 4,2 Triliun

Katadata/desy setyowati
Ilustrasi aplikasi Gojek dan Grab
Penulis: Desy Setyowati
11/1/2021, 08.53 WIB

Perusahaan penyedia layanan on-demand, Grab disebut-sebut meraih pendanaan lebih dari US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun yang dipimpin oleh Hanwha Asset Management Korea Selatan. Isu ini muncul disaat Gojek dikabarkan mengkaji merger dengan Tokopedia, setelah sebelumnya dirumorkan bersama Grab.

“Lini keuangan Grab yakni Grab Financial Group baru saja meraih pendanaan US$ 300 juta,” demikian kata sumber The Information dikutip dari e27, akhir pekan lalu (8/1).

Grab Financial Group berdiri pada 2018. Perusahaan ini menyediakan layanan investasi mikro, pembayaran, asuransi, serta pinjaman untuk pedagang, konsumen, dan pengemudi.

Anak usaha Grab itu disebut-sebut mencari pendanaan sejak awal 2020. Saat itu, kabarnya dana segar akan digunakan untuk memperkuat merek, sehingga bisa beroperasi secara mandiri.

Kabar tersebut muncul di saat Gojek dikabarkan mengkaji merger dengan Tokopedia. Ini setelah sebelumnya decacorn Indonesia itu disebut-sebut berdiskusi rutin dengan Grab terkait konsolidasi sejak pertengahan tahun lalu.

Gojek dan Grab disebut-sebut sepakat untuk membentuk entitas gabungan pada Desember lalu. Namun, sumber Bloomberg menyampaikan bahwa pembicaraan kesepakatan antara kedua decacorn menemui jalan buntu.

CEO Grab Anthony Tan terus menolak tekanan dari SoftBank Group Corp untuk menyerahkan sebagian kendali atas entitas gabungan kepada Gojek. CEO SoftBank Masayoshi Son dikabarkan kehilangan kesabaran akibat lamanya diskusi merger kedua decacorn ini.

“Sekarang Son mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia,” demikian kata sumber Bloomberg dikutip pekan lalu (5/1). SoftBank merupakan investor Grab dan Tokopedia.

Bloomberg memperkirakan, valuasi gabungan Gojek dan Grab mencapai US$ 25 miliar. Sedangkan Gojek dengan Tokopedia, valuasinya diprediksi US$ 18 miliar.

Sebagai decacorn, valuasi Gojek lebih dari US$ 10 miliar. Sedangkan Tokopedia mendapatkan dana segar dari Google dan Temasek pada akhir tahun lalu, sehingga valuasinya disebut-sebut mendekati skala decacorn.

e27 melaporkan, Grab dan Tokopedia telah melampaui tahapan pendanaan seri H. Ini artinya, ruang untuk putaran membuka penggalangan berikutnya menjadi lebih kecil, selain menawarkan saham perdana atau IPO.

“Namun, jika dibandingkan dengan Grab yang menghimpun US$ 10,1 miliar hingga saat ini, Tokopedia dengan US $ 2,8 miliar terlihat jauh lebih gesit dan menyisakan ruang yang cukup untuk valuasi yang lebih tinggi pada tahap IPO,” kata Managing Partner Morphosis Capital Partners yang berbasis di Singapura, Sergei Filippov, dikutip dari e27, akhir pekan lalu (8/1).

Tokopedia telah mengumpulkan US$ 2,8 miliar dalam beberapa putaran, sehingga valuasinya sekitar US$ 7 miliar-US$ 8 miliar saat ini. Artinya, nilai investasi investor menjadi 2,5 hingga 2,75 kali lipat.

Sedangkan Grab sudah mengumpulkan US$ 10,1 miliar, dengan valuasi sekitar US$ 15 miliar. Ini artinya, nilai investasi meningkat 1,48x. “Inilah mengapa saya yakin potensi merger Tokopedia dan Gojek lebih memiliki naluri bisnis dan memberikan nilai pasar yang lebih baik,” ujar Filippov.