Startup bidang mikro-ritel, Warung Pintar mengakuisisi perusahaan rintisan logistik, Bizzy Digital. Ini dilakukan untuk memperkuat posisi korporasi di pasar e-commerce business to business (B2B) Indonesia, dan mendukung rencana ekspansi.
Bizzy Digital merupakan penyedia layanan logistik dan distribusi rantai pasok B2B terintegrasi. Setelah mengakuisisi Bizzy, Warung Pintar tercatat bekerja sama dengan 600 brand dan melayani 230 ribu peritel di 65 kota.
“Lewat akuisisi ini, kami berharap mengubah pendekatan distribusi berbasis platform digital di lapangan, yang saat ini sangat bergantung pada promosi dan diskon sebagai motor akusisi pelanggan,” kata Co-founder sekaligus CEO Warung Pintar Agung Bezharie dalam siaran pers, Rabu (24/2).
Ia menilai, pendekatan promosi dan diskon tidak disukai oleh para produsen fast moving consumer goods (FMCG). “Kehadiran Bizzy Digital di ekosistem, membuat kami bisa memberikan jaminan keandalan distribusi, ketersediaan produk, dan harga yang fair dengan bekerja berdampingan bersama distributor brand,” katanya.
Dengan strategi tersebut, Warung Pintar berencana ekspansi ke kota tingkat (tier) dua dan tiga, atau perdesaan. Selain itu, perusahaan mengklaim dapat memperkuat posisinya di pasar e-commerce B2B Indonesia.
Pada 2020, pendapatan industri B2B belum mencapai setengah dari total pendapatan e-commerce Indonesia. Namun, sektor ini diramal tumbuh tiga kali lipat.
Sedangkan di India, industri B2B berkontribusi 93% terhadap pasar e-commerce keseluruhan. Di Tiongkok, porsinya 72%.
Pada akhir tahun lalu, Warung Pintar melayani lebih dari 100 ribu pemilik warung di 35 kota dan kabupaten. Jumlah pengguna tumbuh 30 kali lipat.
Perusahaan rintisan tersebut juga menggandakan fasilitas distribusi dari lima menjadi 11 gudang. Sedangkan pendapatan harian mitra diklaim meningkat 20%-34%.
Warung Pintar menjalankan beragam cara agar bisa tumbuh di tengah pandemi corona. Startup ini menghindari biaya pemasaran yang berlebihan, menyediakan masing-masing dua layanan baru dan program kemitraan dengan decacorn.
Ketiga langkah tersebut mendongkrak pendapatan hingga enam kali lipat pada tahun lalu.
Kini, Warung Pintar mengakuisisi Bizzy Digital, yang berfokus meningkatkan efisiensi rantai pasok. Pasca-akusisi, Bizzy tetap mempertahankan brand dan struktur organisasi.
Bizzy juga bakal memberikan akses ke ekosistem peritel online. Pendekatan ini dinilai bisa menjadi solusi atas beragam persoalan yang dihadapi startup e-commerce B2B dengan perusahaan FMCG, dan distributor.
“Setelah kami bergabung, tidak ada satupun pemain di industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir seperti kami. Akuisisi ini membuat kami bisa menawarkan brand dan distributor strategi yang bertumpu kepada data, dengan berbagai nilai tambah,” kata CEO Bizzy Digital Andrew Mawikere.
Bizzy Digital saat ini melayani lebih dari 100 ribu peritel bersama 45 mitra distribusi di 39 kota. Selain itu, telah bekerja sama dengan 50 lebih brand FMCG besar dan distributor.
Co-founder dan Managing Partner di East Ventures Willson Cuaca menilai adanya sinergi dan efisiensi yang kuat dari penggabungan kedua perusahaan. Warung Pintar dapat berfokus pada permintaan, sementara Bizzy Digital dari sisi suplai.
“Dengan bergabung, mereka bisa melayani kedua sisi industri, konsumen, ritel, dan brand dengan cara yang paling efektif. Bagi kami, ini adalah 1+1=3,” kata Willson.