Decacorn Singapura, Grab dikabarkan menjajaki penawaran saham perdana alias IPO di Amerika Serikat (AS) melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPAC. Investornya yakni SoftBank mengajukan izin mendirikan SPAC di AS pada akhir tahun lalu.
“Raksasa berbagi tumpangan (ride hailing) Asia Tenggara itu berusaha mempercepat proses IPO,” kata sumber Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari Straits Times, Kamis (11/2).
SPAC dikenal dengan perusahaan cek kosong, karena tidak memiliki operasi apapun. Korporasi jenis ini merupakan sarana investasi yang dibuat khusus untuk mengumpulkan dana para orang kaya.
Selanjutnya, dana itu dipakai untuk membiayai peluang merger atau akuisisi dalam jangka waktu yang ditetapkan. Tapi, target perusahaan yang dimerger atau diakuisisi biasanya belum diidentifikasi.
Sumber menyampaikan, JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley memberi saran kepada Grab tentang rencana IPO. “Mereka mengidentifikasi SPAC yang dapat digabungkan,” kata dia.
Meski begitu, mereka tetap mengkaji penawaran saham perdana dengan cara tradisional.
Di satu sisi, penanam modal di Grab yaitu SoftBank mendirikan SPAC di AS akhir tahun lalu. Investor asal Jepang itu menyampaikan akan menjembatani strategi investasi swasta dan publik lewat perusahaan ‘cek kosong’.
“Itu memungkinkan kami bermitra dengan perusahaan teknologi siap menawarkan saham perdana, yang berkembang pesat,” kata perusahaan dalam dokumen pengajuan dikutip dari CNBC Internasional, Desember tahun lalu (22/12/2020).
Raksasa investasi itu percaya bahwa perusahaan memiliki akses ke berbagai peluang yang menarik dengan cakupan global yang luas dan jaringan lokal yang mendalam.
Selain Grab, portofolio SoftBank yang mempertimbangkan IPO lewat SPAC yakni Tokopedia. Startup e-commerce ini sempat dikabarkan mengkaji merger dengan Bridgetown Holdings Ltd.
Bridgetown Holdings Ltd merupakan SPAC milik miliarder Richard Li dan Peter Thiel. Perusahaan ini melantai di bursa saham AS pada Oktober lalu dan menghasilkan US$ 550 juta.
Namun belakangan, Tokopedia santer disebut-sebut bakal merger dengan Gojek. Bahkan keduanya dikabarkan sudah menandatangani kesepakatan jual beli saham saham bersyarat atau conditional sales and purchase agreement (CSPA) untuk bergabung.
Unicorn lain yang mempertimbangkan SPAC untuk IPO yakni Traveloka. Startup jasa pariwisata alias online travel agent (OTA) ini menggaet JPMorgan Chase & Co untuk proses IPO di AS.
Di bursa AS, Traveloka akan IPO lewat perusahaan ‘cek kosong’. "SPAC sangat efisien,” kata EO Traveloka Ferry Unardi dalam sesi wawancara dengan jurnalis Bloomberg, bulan lalu (16/2). Setelah AS, unicorn itu mengkaji penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
SPAC diminati investor terkenal, termasuk manajer hedge fund Bill Ackman, selama tahun ini. Kesepakatannya mencapai total lebih dari US$ 60 miliar tahun ini, berdasarkan data Renaissance Capital.