Ojol Bakal Terdampak, Ini Strategi Grab Hadapi PPKM Mikro Darurat

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Grab memperkirakan permintaan layanan pesan antar makanan dan pengiriman barang akan meningkat saat penerapan PPKM mikro darurat.
Editor: Agustiyanti
1/7/2021, 21.01 WIB

Perusahaan layanan on-demand Grab akan memperkuat layanan pesan antar makanan GrabFood dan pengiriman barang GrabExpress untuk menghadapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro darurat. Permintaan atas kedua layanan tersebut diperkirakan akan meningkat saat pengetatan pembatasan tersebut berlaku, berbanding terbalik dengan permintaan layanan transportasi penumpang. 

Juru bicara Grab Indonesia mengatakan, terbatasnya mobilitas masyarakat selama PPKM darurat mikro akan mendorong  kenaikan permintaan untuk kebutuhan harian secara daring. Untuk menangkap peluang tersebut, Grab akan mengandalkan layanan GrabFood dan GrabExpress. 

"Kami berkomitmen melayani kebutuhan masyarakat melalui penguatan pada layanan GrabFood dan GrabExpress," kata juru bicara Grab Indonesia kepada Katadata.co.id, Kamis (1/7).

Selain itu, perusahaan juga mengandalkan layanan kebutuhan pokok melalui GrabMart. "Ada fitur GrabMart yang dapat membantu pengguna di masa PPKM darurat," katanya.

Di sisi lain, layanan transportasi online akan terkena dampak kebijakan PPKM darurat mikro ini. Namun, Grab memahami langkah pemerintah menerapkan PPKM mikro darurat di Pulau Jawa dan Bali untuk melindungi masyarakat dari penularan virus corona. Perusahaan juga akan memastikan kesehatan dan keamanan pengguna layanan transportasinya. 

"Kami memasang partisi pembatasan lebih banyak lagi pada armada GrabCar dan GrabBike," ujarnya. Grab juga menghadirkan teknologi selfie mask untuk memastikan mitra pengemudi menggunakan masker saat melayani penggunanya. Perusahan juga mengaku membersihkan armada secara berkala dengan desinfektan.

Layanan transportasi online memang diperkirakan akan terkena dampak penurunan transaksi dari diberlakukannya PPKM darurat mikro ini. "Penurunan pendapatan mitra pengemudi ojek online bisa 20-30%," kata Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) kepada Katadata.co.id, Kamis (1/7). Ini berkaca pada kebijakan sebelumnya yakni PPKM dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penurunan pendapatan disebabkan oleh aktivitas masyarakat ke luar rumah berkurang selama PPKM darurat. Meski begitu, pendapatan mitra pengemudi akan terbantu lewat layanan pesan-antar makanan (food delivery) dan pengantaran barang. "Yang jadi andalan yakni permintaan makanan dan barang. Layanan ini akan meningkat 10%-20%," ujar Igun.

Ia mencatat, penghasilan dari berbagi tumpangan (ride hailing)  berkontribusi mencapai 30%. Sedangkan pesan-antar makanan berkontribusi 40 dan sisanya dari layanan pengiriman barang.

PPKM darurat akan berlaku di 122 kabupaten dan kotamadya di Jawa dan Bali. Ini mencakup 48 kabupaten dan kota dengan penilaian level 4 terkait pandemi corona, serta 74 kabupaten dan kota dengan penilaian level 3.

Selama pembatasan darurat, kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kampus dilakukan secara online. Bekerja di rumah alias Work from Home (WFH) berlaku 100% untuk sektor non esensial. 

Sedangkan sektor esensial dapat menerapkan 50% maksimal staf bekerja di kantor, dengan protokol kesehatan. Ini meliputi keuangan, perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non-penanganan karantina Covid-19, serta industri orientasi ekspor.  

Untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% maksimum staf bekerja di kantor dengan protokol kesehatan. Ini meliputi energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjang, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar, serta industri pemenuhan kebutuhan pokok. 

Berdasarkan dokumen hasil rapat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada Rabu (30/6), pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan tutup. Sedangkan supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai Pukul 20.00 waktu setempat, dengan kapasitas pengunjung 50%. 

Lalu restoran dan rumah makan hanya menerima layanan bungkus makanan (take away) dan pesan antar (delivery). Untuk fasilitas umum seperti area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya ditutup sementara.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan