Pendapatan Naik Dua Kali Lipat, Kerugian Grab Justru Membengkak

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Helm mitra pengemudi Grab
Penulis: Desy Setyowati
14/9/2021, 08.38 WIB

Grab mencatatkan pendapatan tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy) menjadi US$ 180 juta atau Rp 2,6 triliun pada kuartal II. Namun rugi bersih decacorn Singapura ini justru meningkat.

Nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) Grab meningkat 62% yoy menjadi US$ 3,9 miliar atau Rp 55,4 triliun. Ini karena permintaan layanan pengiriman barang atau GrabExpress dan pesan-antar makanan GrabFood melonjak 58%.

Order layanan taksi dan ojek online atau ride hailing juga meningkat 93%. Ini karena di beberapa wilayah sudah memperlonggar kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah.

Di Indonesia misalnya, pemerintah menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 menjadi PPKM level 3 di sebagian besar daerah.

Penjualan bersih yang disesuaikan Grab mencapai rekor kuartalan US$ 550 juta atau meningkat 92%. Untuk layanan GrabExpress dan GrabFood naik 68%.

Hal itu seiring dengan jumlah mitra (merchant) GrabFood yang bertambah lebih dari dua kali lipat. Jumlah mitra GrabPay juga meningkat hampir tiga kali lipat.

Halaman: