Perjalanan Decacorn Grab Menuju IPO di Bursa Saham AS Besok

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan
Penulis: Desy Setyowati
1/12/2021, 07.23 WIB

Grab akan resmi tercatat sebagai perusahaan publik di bursa saham Amerika Serikat (AS), Nasdaq, besok (2/12). Decacorn ini bakal mencatatkan saham perdana alias IPO melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC Altimeter Growth Corp.

SPAC atau disebut juga perusahaan cek kosong tersebut menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait penggabungan bisnis pada Selasa (30/11). Altimeter menyampaikan, mayoritas pemegang saham mendukung kesepakatan merger dengan Grab.

“Pemegang saham menyetujui kombinasi bisnis yang diumumkan sebelumnya dengan Grab,” kata Altimeter dalam keterangan resmi, Rabu (1/12).

Merger antara Altimeter dengan Grab diperkirakan akan ditutup hari ini (1/12). Sedangkan perusahaan baru bakal memulai perdagangan di Nasdaq di bawah simbol ticker "GRAB” besok (2/12).

Altimeter sudah terdaftar di bursa saham AS pada Oktober 2020. Jika Grab bergabung dengan SPAC ini, maka decacorn asal Singapura itu otomatis menjadi perusahaan publik di Amerika.

Saham Kelas A Grab akan diperdagangkan sebagai GRAB. Sedangkan saham Kelas B atau yang berhak atas 45 suara per lembar, akan dipegang oleh manajemen dan memberikan sekitar 60% hak suara.

Pesaing Gojek itu akan menjadi perusahaan rintisan teknologi kedua yang mencatatkan saham perdana alias IPO di bursa saham AS, setelah induk Shopee, Sea Group. Keduanya sama-sama berasal dari Singapura.

Sea Group terdaftar di bursa saham New York pada 2017. Kapitalisasi pasarnya US$ 160 miliar per Jumat (26/11).

Kabar Grab bakal IPO sudah berhembus sejak awal tahun. Rincian perjalanan Grab untuk melantai di bursa saham sebagai berikut:

April 2021: Grab Holdings Inc. mengumumkan akan IPO di AS, bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp. Decacorn Singapura ini berencana mendaftar di Nasdaq dengan simbol ‘GRAB’.

Perusahaan rintisan itu menargetkan bisa melantai di bursa saham dalam beberapa bulan sejak pengumuman. Grab akan merger dengan Altimeter untuk IPO.

Gabungan perusahaan itu diprediksi memiliki valuasi ekuitas berdasarkan pro-forma sekitar US$ 39,6 miliar atau Rp 578,4 triliun. Pada saat penutupan transaksi, gabungan perusahaan ini diproyeksi menerima US$ 4,5 miliar dalam bentuk aliran dana tunai dari investasi yang baru masuk.

Nilai itu termasuk komitmen penuh dari penawaran Private Investment in Public Equity (PIPE) lebih dari US$ 4 miliar. Nilainya meningkat, karena minat investor besar.

Juni 2021: Grab Holdings menunda merger dengan Altimeter Growth hingga akhir tahun. Sebab, perusahaan penyedia layanan on-demand ini mesti melakukan audit keuangan sesuai permintaan otoritas bursa di AS.

Saat mengumumkan merger dengan perusahaan SPAC pada April. Grab memperkirakan proses ini rampung kuartal III. Namun, rencana diundur menjadi akhir tahun.

19 November 2021: Altimeter Growth mengumumkan rencana RUPSLB terkait merger dengan Grab

30 November 2021: Altimeter Growth menggelar RUPSLB untuk menentukan kesepakatan merger dengan Grab

1 Desember 2021: Altimeter Growth mengumumkan bahwa mayoritas pemegang saham setuju penggabungan perusahaan dengan Grab. Merger ditarget rampung pada Rabu (1/12).

2 Desember 2021: Grab resmi tercatat di bursa saham AS, Nasdaq dengan ticker GRAB