Layanan pesan-antar makanan milik AirAsia yakni Airasia Food resmi meluncur di Indonesia Selasa (8/3). Transaksinya US$ 40 juta atau sekitar Rp 575 miliar tahun lalu.
"Ini dia yang ditunggu-tunggu. Airasia Food resmi mendarat di Indonesia," tulis Airasia melalui akun Instagram @airasiasuperapp.id, Selasa (8/3/2022).
Airasia Food baru tersedia di Tangerang Raya. “Sebentar lagi kami pasti meluncur ke tempatmu,” kata perusahaan.
Perusahaan asal Malaysia itu juga menawarkan sejumlah promo, yakni BARUPUAS, SUPERPUAS, dan PUASBGT. Selain itu, maskapai penerbangan ini menyediakan gratis ongkos kirim.
Layanan Airasia Food dapat digunakan lewat aplikasi airasia. Airasia Food lebih dulu hadir di Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Maskapai penerbangan itu sudah membuka pendaftaran bagi mitra kuliner atau merchant di Indonesia sejak akhir tahun lalu. Beberapa mitra yang mendaftar di antaranya Dcrepes, Kopi Soe, dan Bube.
Pesaing GoFood dan GrabFood itu memberikan penawaran khusus bagi 1.000 usaha kuliner pertama yang berhasil menjadi mitra merchant. Airasia Food menyatakan akan memberikan komisi penjualan dengan nilai yang paling kompetitif.
AirAsia menyebut semua staf di layanan airasia food dengan sebutan Allstars. Sedangkan mitra merchant disebut airasia friends.
CEO AirAsia Group Tony Fernandes mengatakan, AirAsia akan menawarkan layanan pesan-antar dengan harga termurah dan nilai terbaik. "Kami juga memastikan mitra merchant dapat menghasilkan keuntungan dari layanan kami, bukannya malah merugi," katanya dalam siaran pers di situs resmi, akhir tahun lalu (23/12/2022).
Perusahaan bakal menawarkan biaya operasional yang rendah bagi merchant. "Ini yang membuat biaya semakin murah," kata Tony.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine mengatakan, airasia food akan memberikan manfaat bagi layanan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia. "Airasia food nantinya dapat memberikan nilai lebih bagi penumpang kami melalui penawaran terbaik di platform perjalanan dan gaya hidup," katanya.
Layanan pesan-antar makanan dari AirAsia pertama kali meluncur di Malaysia pada Mei. Pengembangannya dilakukan oleh AirAsia setelah cabang logistik perusahaan, Teleport mengakuisisi DeliverEat seharga US$ 9,8 juta.
Layanan airasia food lebih dulu hadir di Malaysia, Thailand dan Singapura. Nilai transaksi bruto atau GMV Airasia Food US$ 40 juta atau sekitar Rp 575 miliar tahun lalu.
Berdasarkan data perusahaan venture building berbasis di Singapura, Momentum Works, transaksi pesan-antar makanan di Asia Tenggara tumbuh 30% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 15,5 miliar atau Rp 223 triliun pada 2021.
Pertumbuhan itu melambat dibandingkan 2020 yang mencapai 183% dari US$ 4,2 miliar menjadi US$ 11,9 miliar. Sebab, pandemi corona pertama kali muncul akhir 2019 dan menyebar luas pada 2020.
Banyak negara menerapkan pembatasan wilayah atau lockdown, sehingga mendorong permintaan layanan pesan-antar makanan seperti GrabFood dan GoFood. Kemudian beberapa negara memperlonggar kebijakan pembatasan seiring penurunan kasus Covid-19.
Malaysia dan Thailand menjadi negara dengan pertumbuhan tahunan tertinggi tahun lalu yakni 45,5% dan 42%. "Ini cerminan dari kekuatan konsumsi di negara-negara ini, meskipun ada tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19," demikian isi laporan.
Sedangkan transaksi pesan-antar makanan di Indonesia hanya tumbuh 24%. Namun nilainya yang terbesar di Asia Tenggara yakni US$ 4,6 miliar atau Rp 66 triliun.
Grab tercatat mendominasi pasar Asia Tenggara. Decacorn Singapura ini berkontribusi setengah dari total GMV pesan-antar makanan di kawasan, yakni US$ 7,6 miliar atau sekitar Rp 109,4 triliun, melonjak dari US$ 5,9 miliar pada 2020.
Sedangkan transaksi GoFood dari Gojek stagnan US$ 2 miliar atau menempati urutan ketiga.
Lalu GMV ShopeeFood US$ 900 juta atau sekitar Rp 12,9 triliun. Layanan pesan-antar makanan dari Shopee ini menampati posisi kelima.