Efek Harga BBM & Inflasi Tinggi ke Startup Logistik, Ongkir Akan Naik?

jet.co.id
Petugas J&T Express dengan melakukan cek paket
12/7/2022, 16.29 WIB

Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi naik per akhir pekan lalu (10/7). Sejumlah startup logistik pun bersiap menghadapi dampak dari kenaikan ini terhadap ongkos kirim (ongkir) dan permintaan layanan.

Co-Founder Paxel Zaldy Ilham Masita mengatakan, sektor logistik sudah pasti terkena dampak kenaikan inflasi dan BBM. Sebab, biaya transportasi erat kaitannya dengan biaya logistik.

Paxel pun berencana menyesuaikan tarif pengiriman imbas kondisi tersebut.

"Rencana kenaikan tarif akan menyesuaikan dengan kondisi terkini kenaikan inflasi. Bila ada kenaikan BBM, juga akan ada biaya surcharge," kata Zaldy kepada Katadata.co.id, Selasa (12/7).

Surcharge merupakan sejumlah biaya tambahan yang dibebankan kepada konsumen.

Akan tetapi, Zaldy memastikan bahwa pelayanan dan nilai yang diterima oleh konsumen jauh lebih besar daripada kenaikan tarif pengiriman.

CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa juga mengatakan bahwa inflasi yang cukup tinggi dan penyesuaian harga BBM akan berdampak terhadap operasional perusahaan logistik. "Namun, kami perlu mengkaji lebih lanjut dampaknya dan tetap mendengarkan kebutuhan stakeholder," katanya.

Sedangkan, Ninja Express belum berencana menaikkan harga ongkos kirim.

Begitu juga dengan J&T. "Saat ini kami berupaya untuk bertahan dan tidak menaikkan ongkos kirim," kata CEO J&T Express Robin Lo.

Meski begitu, ia tidak menampik akan ada dampak dari inflasi dan kenaikan harga BBM terhadap operasional perusahaan. Untuk mengimbanginya, J&T melakukan sejumlah efisiensi seperti mengurangi biaya operasional dengan meningkatkan tingkat pemuatan mobil.

Inflasi Indonesia mencapai 4,35% secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2017.

Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi Juni 0,61%. Utamanya karena kenaikan harga pangan, seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam.

PT Pertamina (Persero) pun menaikkan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series per akhir pekan lalu. Rincian kenaikannya sebagai berikut:

  • Pertamax Turbo naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 16.200 per liter
  • Pertamina Dex naik dari Rp 13.700 menjadi Rp 16.500 per liter
  • Dexlite naik dari Rp 12.950 menjadi Rp 15.000 per liter

"Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli," demikian pernyataan resmi Pertamina di laman MyPertamina, Minggu (10/7).

Kenaikan harga BBM juga terjadi di SPBU Shell sejak 1 Juli.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan