Transaksi Taksi dan Ojek Online Gojek Meroket 2 Kali Lipat

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ÒstartupÓ Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan.
Penulis: Lenny Septiani
21/11/2022, 18.27 WIB

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mencatatkan peningkatan nilai transaksi alias gross transaction value (GTV) 33% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 161 triliun pada kuartal III. Khusus layanan taksi dan ojek online meroket 111%.

Peningkatan 111% yoy itu pun baru memperhitungkan taksi dan ojek online untuk mobilitas. Jika dihitung dengan pesan-antar makanan GoFood dan pengiriman barang GoSend, maka transaksinya Rp 15,7 triliun.

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo menjelaskan, margin kontribusi secara grup melampaui target perusahaan. Margin layanan on-demand bahkan berkontribusi positif pada September atau lebih cepat dibandingkan target.

Salah satu cara GoTo menggenjot margin layanan on-demand yakni memperluas layanan GoPay Coins. Ini mendorong rasionalisasi beban promosi sekaligus memberikan apresiasi bagi konsumen.

“Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnis dan kekuatan perekonomian Indonesia,” kata Andre dalam keterangan pers, Senin (21/11).

GoTo mencatatkan peningkatan pendapatan bruto 30% yoy menjadi Rp 5,9 triliun. Kerugian EBITDA pun susut 11% menjadi Rp 3,7 triliun.

“Capaian kinerja keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa perseroan berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia,” tambah dia.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan, perseroan mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat pencapaian target-target pertumbuhan dan profitabilitas.

“Hasilnya, perseroan mencatatkan pertumbuhan secara konsisten,” kata Jacky.

Rincian kinerja keuangan GoTo sebagai berikut:

  • Lini on-demand: GTV tumbuh 24% yoy menjadi Rp 15,7 triliun. Transaksi taksi dan ojek online tumbuh 111%. Pemulihan 94% dibanding tingkat pra-pandemi Covid-19.
  • E-Commerce: GTV naik 15% yoy menjadi Rp 69,9 triliun
  • Fintech: GTV naik 78% yoy menjadi Rp 97,1 triliun
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail