Disanksi AS, Huawei Justru Raih 91 Kontrak & Bangun 600 Ribu Antena 5G

123RF.com
Ilustrasi Huawei
Penulis: Desy Setyowati
24/2/2020, 17.53 WIB

Selain itu, Huawei mengklaim bisa memangkas 30% biaya total kepemilikan (TCO) dibandingkan solusi lain. Perusahaan juga telah menyediakan modul 5G untuk aplikasi-aplikasi vertikal di industri.

(Baca: Efek 5G, Huawei Prediksi Energi Terbarukan & Baterai Lithium Jadi Tren)

Ryan menjelaskan, 5G hadir dengan lebar cakupan frekuensi atau bandwidth ultra tinggi. Karena itu, teknologi ini mendukung pengalaman augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

Itu sebabnya 5G makin diminati, khususnya untuk Business to Costumer (BtoC) seperti layanan video. Namun, Huawei juga melihat ceruk potensi yang besar untuk menyediakan layanan 5G bagi Business to Business (B2B).

Untuk menggaet lebih banyak konsumen, Huawei mengedukasi pasar terkait manfaat 5G lewat 5G Partner Innovation Program. Melalui program itu, perusahaan menggelontorkan investasi US$ 20 juta bagi aplikasi-aplikasi 5G inovatif dalam lima tahun ke depan.

Perusahaan dan sejumlah operator juga mengumumkan peluncuran buku putih 5G terbaru. Pada kesempatan yang sama, Huawei memperkenalkan produk baru yaitu live broadcast backpack. Perusahaan menerapkan modul 5G ke dalam produk tersebut untuk memudahkan penayangan siaran langsung.

(Baca: Kena Sanksi AS, Penjualan Ponsel Huawei Justru Lampaui Apple pada 2019)

Halaman: