Apple Kaji Relokasi Pabrik di Tiongkok, Salah Satu Opsinya Indonesia

Arief Kamaludin|KATADATA
Apple berencana mengalihkan 15 hingga 30% kapasitas produksinya dari pabrik di Tiongkok ke negara lain di Asia Tenggara. Salah satu pilihannya Indonesia.
20/6/2019, 13.16 WIB

Rencana tersebut sudah dikaji Apple sejak akhir tahun lalu. Apple membentuk tim studi untuk mengkaji pemindahan kapasitas dari Tiongkok. Tim juga bernegosiasi dengan beberapa negara terkait insentif keuangan yang mungkin diberikan.

(Baca: Negosiasi Dagang, Trump dan Xi Jinping Sepakat Bertemu di Jepang)

Pemasok yang diminta untuk mengkaji dampak pemindahan tersebut di antaranya Foxconn, Pegatron, Wistron, pembuat MacBook Quanta Computer, serta perakit iPad Compal Electronics. Pembuat AirPods Inventec, Luxshare-ICT dan Goertek juga diminta untuk mengkaji.

Foxconn menyampaikan komitmennya untuk membantu perusahaan AS tersebut mengalihkan kapasitas produksinya dari Tiongkok. Pemasok lainnya, yakni Catcher Technology juga sepakat dengan kebijakan tersebut. Namun, beberapa pemasok mengatakan bahwa mereka perlu mencari pelanggan baru jika mengalihkan produksi ke negara lain.

Adapun Tiongkok telah menjadi basis produksi Apple selama dua dekade terakhir. Lebih dari 90% produk Apple dirakit di Tiongkok. Tahun lalu, jumlah pemasok yang berbasis di Tiongkok dan Hong Kong melampaui yang ada di AS dan Jepang untuk pertama kalinya. Jumlahnya mencapai 41 dari 200 pemasok di dunia.

Ada sekitar lima juta pekerja Apple di Tiongkok, 1,8 juta, di antaranya merakit perangkat lunak (software) dan mengembangkan aplikasi iOS. Selain itu, Apple telah mempekerjakan 10 ribu staf di Negeri Tirai Bambu.

(Baca: Chili Lirik Sektor Jasa dan Investasi di Indonesia)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur