Signal Kebanjiran Pengguna, Dikhawatirkan Disusupi Ekstremis Trump

Signal
Aplikasi pesan Signal
27/1/2021, 11.25 WIB

Meski begitu, platform media sosial seperti Facebook dan Twitter telah menonaktifkan akun-akun sayap kanan karena menyebarkan kampanye kekerasan. Sedangkan berdasarkan keterangan Gregg, Signal belum mengantisipasi hal ini.

Padahal, "mereka (akun sayap kanan) akan berebut mencari rumah baru (karena Facebook dan Twitter memblokir mereka)," kata analis keamanan nasional yang pernah menjabat Asisten Direktur FBI Frank Figliuzzi, dikutip dari NBC News, pekan lalu (13/1).

Apalagi, aplikasi yang biasa digunakan oleh para pendukung Trump yakni Parler diblokir oleh Amazon, Apple dan Google. Sebagian dari mereka diketahui beralih ke Telegram. Pengembang Telegram pun langsung menandai akun yang diklaim sebagai pendukung Trump itu.

Kelompok ekstremis yang diblokir oleh sejumlah raksasa teknologi yakni QAnon dan Proud Boys. Ini karena mereka melakukan beberapa tindakan kontroversial ketika mendukung Trump, salah satunya masif menyebarkan berita bohong atau misinformasi.

Sebelum pelantikan Biden, pendukung Trump juga sempat berunjuk rasa di Washington. Mereka menyerbu Gedung Capitol hingga menyebabkan rapat pengesahan Joe Biden sebagai presiden dihentikan.

CNN, Reuters hingga Washington Post melaporkan bahwa sebagian dari para demonstran itu membawa senjata. Seorang perempuan bahkan tertembak.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan