Tiongkok Selidiki Pejabat & BUMN di Balik IPO Ant Group Milik Jack Ma

ANTARA FOTO/INASGOC/Zabur Karuru
Pendiri Alibaba Jack Ma
Penulis: Desy Setyowati
28/4/2021, 12.01 WIB

Pertama, miliuner Hong Kong Li Ka-shing, yang berhubungan dengan Ant pada 2017. Ia berpartisipasi dalam pendanaan Ant dua tahun lalu. Kedua, Yin Chung-yao, anak dari pebisnis Taiwan Samuel Yin yang mengontrol jaringan franchise Auchan di Prancis.

Ketiga, keluarga Chearavanont dari Charoen Pokphand Group Co., yang membangun usaha patungan dengan Ant pada 2016. Keempat, pebisnis Taiwan, Tung yang menjadi komisaris Alibaba sejak 2014.

Kelima, miliuner dari Credit Suisse Group AG Lee Kai-Fu. Keenam, mantan Direktur Operasional Google di Tiongkok. Terakhir, taipan ritel di Tiongkok, Shen Guojun.

Infografik_Raksasa keuangan Ant Group (Katadata)

Namun, “tidak jelas apakah setiap individu yang terlibat dalam menyetujui atau memfasilitasi IPO Ant akan dimintai pertanggungjawaban,” kata orang-orang yang mengetahui penyelidikan tersebut.

Sejauh ini, penyelidikan menyebabkan Komisi Pengaturan Sekuritas Tiongkok memperketat persyaratan pencatatan di Star Market. Ini untuk memastikan bahwa hanya perusahaan yang bisnis utamanya teknologi yang bisa diperdagangkan di sana.

Setelah rencana IPO Ant dibatalkan, lima reksa dana mengembalikan lebih dari US$ 3 miliar kepada investor yang menginginkan uang mereka kembali.

Sedangkan regulator menilai, Ma berhasil memproses IPO Ant dalam waktu yang relatif singkat. Bahkan saat otoritas perbankan menyuarakan keprihatinan tentang model bisnis raksasa fintech itu, dan sedang mempersiapkan regulasi yang lebih ketat. Padahal, untuk tercatat di bursa Tiongkok tak jarang membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Pemerintah Tiongkok pun bakal memeriksa bagaimana berbagai dana negara. Ini termasuk China Investment Corp. yang mengelola sebagian dana cadangan devisa dan perusahaan asuransi milik negara terbesar, China Life Insurance Co. bisa berinvestasi di Ant.

“Insiden IPO Ant menunjukkan bahwa aturan dan regulasi tertentu masih kurang,” kata seorang penasihat Dewan Negara di kabinet. “Keamanan finansial harus dipastikan.”

Dalam pidato di Komisi Sentral untuk Inspeksi Disiplin pada Januari, Presiden Tiongkok Xi Jinping memilih sektor keuangan sebagai area fokus tahun ini. “Penting untuk terus memperkuat tanggung jawab utama manajemen keuangan departemen, badan pengatur, komite partai lokal dan pemerintah,” kata dia.

Seorang peneliti di Peterson Institute for International Economics Martin Chorzempa menilai, penundaan dan penyelidikan IPO Ant Group justru memalukan bagi pemerintah. “Mereka seharusnya berkoordinasi secara lebih efektif sebelum menyetujui IPO,” kata dia. “Mereka terjebak dalam situasi rugi – rugi, atau lebih buruk lagi, memaksa kerugian besar-besaran kepada investor IPO dengan mengubah sikap regulasi pasca-IPO.”

Halaman: