Potensi Valuasi GoTo Rp 500 T, Jadi Perusahaan Teknologi Besar Dunia

Katadata
Perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia, GoTo.
Editor: Yuliawati
17/5/2021, 14.37 WIB

Decacorn Tanah Air Gojek dan unicorn Tanah Air Tokopedia telah resmi merger dan membuat entitas gabungan bernama Grup GoTo. Entitas gabungan perusahaan itu berpotensi mencapai valuasi US$ 40 miliar atau Rp 571 triliun.

"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial," kata CEO Grup GoTo yang sebelumnya menjabat sebagai Co-CEO Gojek Andre Sulistyo dalam siaran pers pada Senin (17/5).

Berdasarkan data dari CB Insight, GoTo mempunyai potensi untuk meraih valuasi sekitar US$ 40 miliar. Perhitungannya, valuasi masing-masing perusahaan sebelum merger ini bernilai US$ 10 miliar.  Setelah merger, perusahaan menargetkan meningkatkan valuasi lebih tinggi. "Perusahaan gabungan tersebut dilaporkan menargetkan valuasi hingga US$ 40 miliar jika go public," bunyi laporan CB insight. 

Pendiri CrossASEAN Research Angus Mackintosh menilai posisi Gojek dan Tokopedia akan makin sulit digoyang kompetitor-kompetitor sesama unicorn lokal. “Entitas yang lebih besar akan memungkinkan mendapat pendanaan yang makin besar untuk mendorong pertumbuhan ke depan,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg beberapa waktu lalu.

Merger Gojek-Tokopedia salah satunya bertujuan memuluskan rencana untuk mencari pendanaan lebih besar di bursa saham. Dengan begitu, Gojek-Tokopedia bisa memiliki valuasi sekitar US$ 35 miliar - US$ 40 miliar. Menurut Mackintosh, untuk meyakinkan investor di pasar modal dengan valuasi sebesar itu, penggabungan kedua perusahaan menjadi penting.

Adapun Statista memperkirakan valuasi GoTo mencapai US$ 17 miliar atau Rp 242 triliun. GoTo dimasukkan dalam daftar perusahaan teknologi bervaluasi tinggi dunia.

Saat ini, pengembang TikTok ByteDance merupakan startup dengan valuasi paling besar secara global yakni US$ 140 miliar. Kemudian, startup fintech dari Amerika Serikat (AS) Stripe di posisi kedua dengan valuasi US$ 95 miliar. Lalu, startup produsen roket besutan Elon Musk, SpaceX menempati posisi ketiga dengan valuasi US$ 74 miliar.

Grup GoTo juga akan berkontribusi lebih dari 2% kepada total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sedangkan, total dari Gross Transaction Value (GTV) secara Grup akan menjadi lebih dari US$ 22 miliar atau Rp 314 triliun. Secara grup, GoTo juga telah mencapai lebih dari 1,8 miliar transaksi.

Selain itu, ada lebih dari dua juta mitra driver dan lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) yang terdaftar. GoTo juga menjadi perusahaan teknologi dengan 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU).

Grup GoTo kini memiliki jajaran investor yang merupakan raksasa teknologi global, seperti Alibaba Group, Tencent, Facebook, hingga Google. Selain itu, ada investor lainnya yang masuk kelas blue-chip seperti Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Visa dan Warburg Pincus.

"Kami yakin bahwa dengan kolaborasi dua perusahaan terkemuka ini, mereka memiliki posisi yang  kuat untuk menciptakan nilai tambah bagi karyawan, konsumen dan industri secara keseluruhan," kata Senior Vice President, Alibaba Group Michael Yao.

Chief Strategy Officer dan Senior Executive Vice President of Tencent James Mitchell mengatakan GoTo merupakan entitas potensial yang bisa menguasai pasar Asia Tenggara. "Mengombinasikan kapabilitas
Gojek dan Tokopedia yang saling melengkapi di layanan e-commerce, layanan pengiriman dan  pembayaran on-demand," katanya.

Mulai hari ini Gojek dan Tokopedia juga sudah mengenalkan GoTo lewat video di platform YouTube. Kanal YouTube milik Gojek, Gojek Indonesia telah mengunggah video pengenalan GoTo pukul 11.00 WIB. Video berjudul GoTo: Go Far, Go Together itu menampilkan berbagai cuplikan layanan yang diberikan oleh Gojek dan Tokopedia.

"Gojek dan Tokopedia mempersembahkan sebuah kekuatan kebersamaan, GoTo," dikutip dari video tersebut.

Gojek dan Tokopedia memilih nama GoTo dengan tagline Go Far Go Together. "Membangun industri teknologi Indonesia, memberi solusi sehari-hari, dan ciptakan pemerataan secara digital," demikian dikutip dari video.

Dalam video itu, tampil juga baik kedua Co-CEO Gojek, Andre Sulistyo dan Kevin Aluwi maupun CEO Tokopedia William Tanuwijaya.

Kemudian, ditampilkan juga beberapa layanan dari masing-masing perusahaan, seperti GoFood, Tokopedia Nyam!, GoRide, GoMart, Toko Mart, Tokopedia Play dan lainnya. Masing-masing layanan digambarkan saling terhubung seperti jaring laba-laba yang tak terputus. 

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan