AS Bersiap Hadapi Inflasi Tertinggi, Google Tak Naikan Gaji Pegawai

Arief Kamaludin|KATADATA
Logo Google
Penulis: Desy Setyowati
10/12/2021, 12.34 WIB

Analis Wall Street memperkirakan inflasi Amerika Serikat (AS) pada November menyentuh level tertinggi sejak 1982, yakni 6,7%. Meski kenaikan harga-harga di AS tinggi, Google mengatakan belum berencana menaikkan gaji pegawai.

Eksekutif Google mengakui kekhawatiran karyawan tentang kenaikan inflasi. Namun, perusahaan mengatakan tidak memiliki rencana untuk menanggapi wasangka ini menaikkan gaji seluruh pekerja.

Topik gaji pegawai tersebut dibahas dalam pertemuan khusus pada Selasa (7/12). Acara ini sebenarnya berfokus membahas strategi Google tahun depan.

Namun lebih dari 400 pegawai mempertanyakan soal biaya inflasi dan gaji karyawan melalui fitur pertanyaan.

CNBC Internasional memperoleh audio pertemuan tersebut dan melihat salinan pertanyaan soal inflasi, yang dibacakan oleh CEO Alphabet Sundar Pichai.

“Dengan tingkat inflasi AS yang (bisa) mencapai 7%, beberapa perusahaan melakukan penyesuaian gaji untuk menutupi inflasi,” kata Pichai dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (10/12). “Apakah Google akan melakukan hal yang sama?”

Pichai menyerahkan pertanyaan ini kepada Wakil Presiden Google bidang kompensasi Frank Wagner. Wagner membuka dengan mengatakan bahwa dia menyadari pentingnya masalah inflasi dan kompensasi di antara para pekerja.

“Inflasi tampaknya menjadi perhatian banyak orang. Saya pikir salah satu alasannya adalah orang-orang sangat ingin mendapatkan kompensasi yang sesuai,” kata Wagner.

Halaman: