Perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) dan Cina tengah bersiap untuk beralih ke dunia virtual. Negara mana yang lebih dulu bertransformasi penuh ke metaverse?
Metaverse merupakan generasi berikutnya dari internet. Ini adalah dunia virtual di mana manusia berinteraksi melalui avatar tiga dimensi.
Alibaba memiliki halaman web yang mempromosikan penawaran cloud metaverse. Pada November, Presiden Tencent Martin Lau mengatakan bahwa dia mengharapkan pemerintah Tiongkok mendukung pengembangan teknologi ini, dengan peraturan khusus untuk pasar.
Raksasa teknologi Cina Baidu berencana mengadakan acara pengembang tahunan di dunia virtual di aplikasi metaverse milik perusahaan, XiRang, pada Senin (27/12). Ini diklaim menjadi konferensi metaverse pertama di Cina.
Namun, petinggi yang bertanggung jawab atas XiRang menilai bahwa beberapa aspek belum sesuai dengan konsep dunia virtal metaverse. Aplikasi Baidu dapat menampung 100 ribu peserta virtual.
“Pengembangan aplikasi dimulai Desember 2020, tetapi masih ‘negatif enam tahun’ untuk peluncuran penuh,” ujar Wakil Presiden di Baidu Ma Jie kepada wartawan dalam bahasa Mandarin, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (24/12).
Ia pun ditanya soal detail waktu itu kapan Baidu beralih penuh ke dunia virtual. "Itu pertanyaan yang sangat bagus, tapi saya mungkin tidak punya jawaban yang bagus,” ujar dia.
Ma mengatakan, Baidu bertujuan membangun platform sumber terbuka atau open source untuk pengembang metaverse. Ini merupakan nfrastruktur untuk dunia virtual.
Analis di Stansberry Research Brian Tycangco menilai, linimasa Baidu mencerminkan pemahaman perusahaan tentang metaverse. Selain itu, menampilkan pendekatan konservatif dalam mengelola ekspektasi dan lingkungan peraturan Cina.
"Baidu jelas mencoba untuk bergerak maju dalam 'memiliki' metaverse di pasar dalam negeri sambil mengikuti kebijakan baru Beijing yang bertujuan mencegah situasi monopolistik," kata dia.
Pemerintah Cina memang meningkatkan pengawasan terhadap raksasa teknologi terkait dugaan praktik monopoli. Analis menilai, tidak heran jika Baidu membangun platform open source untuk mengatasi persoalan regulasi.
Baidu pun mengatakan, peralihan penuh ke dunia virtual dapat terjadi dalam enam tahun atau pada 2027.
Sedangkan pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan, transformasi bisa terjadi dalam dua atau tiga tahun. Ia memprediksi, pertemuan kantor di dunia virtual menjadi tren pada 2023 atau 2024.
Dua pekan lalu, induk Facebook, Meta membuka aplikasi dunia virtual Horizon Worlds di AS dan Kanada. Namun platform ini baru tersedia untuk pengguna di atas 18 tahun.
Aplikasi dunia virtual, Horizon Worlds diluncurkan dalam versi beta tahun lalu. Ini pun terbatas untuk pengguna Oculus VR yang mendapatkan undangan.
“Kini, pengguna tidak perlu diundang untuk bisa mengakses platform dunia virtual tersebut,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, dua pekan lalu (10/12).
Analis Ekuitas Senior Wedbush Securities Dan Ives menyampaikan, Baidu yang memperkirakan baru beralih ke dunia virtual dalam enam tahun, mengecewakan bagi investor.
“Sebab mereka akan kehilangan pasar metaverse besar ini selama tahun-tahun mendatang,” kata Ives. Ia memperkirakan, monetisasi metaverse dimulai pada 2024 dan tumbuh ke skala yang lebih besar pada tahun berikutnya.
Selain Cina dan AS, Korea Selatan mulai gencar beralih ke dunia virtual metaverse. Seorang pejabat Kementerian Sains dan TIK mengatakan, pemerintah berharap memainkan peran utama dalam industri metaverse.
Mereka pun menganggarkan 604,4 triliun won pada 2022 untuk bisnis itu. Pemerintah Korea Selatan mengalokasikan 9,3 triliun won untuk mempercepat transformasi digital dan mendorong industri baru seperti metaverse.