Setelah Matahari Buatan, Cina Bangun Teknologi Bulan Tiruan

bmkg.go.id
Ilustrasi gerhana bulan sebagian
18/1/2022, 10.20 WIB

Cina membangun fasilitas mirip bulan atau artificial moon untuk menguji teknologi terapan di permukaan satelit alami bumi itu. Sebelumnya, Tiongkok membuat matahari buatan atau artificial sun untuk energi terbarukan.

Beijing berencana meluncurkan bulan tiruan untuk fasilitas penelitian. Rencananya akan resmi meluncur akhir tahun ini.

Bulan tiruan itu bakal terasa seperti permukaan yang diisi dengan batu dan debu. Bulan tiruan dari Cina ini mampu menurunkan tingkat gravitasi menggunakan magnet. 

Cina berencana menggunakan fasilitas penelitian itu untuk menguji instrumen dan teknologi di lingkungan gravitasi rendah seperti bulan. Selain itu, membantu dalam menentukan kemungkinan pemukiman manusia di bulan.

Insinyur geoteknik di China University of Mining and Technology Li Ruilin mengatakan, tingkat gravitasi rendah di dalam ruangan dapat bertahan selama yang manusia inginkan. "Fasilitas penelitian ini juga dikatakan yang pertama di dunia," katanya dikutip dari Business Insider, Senin (17/1).

Upaya bulan tiruan itu seiring dengan misi bulan Cina yang sedang berlangsung. Ini merupakan program eksplorasi atau penjelajahan dan pendaratan di bulan.  

Penjelajah baru-baru ini membuat sejarah dengan mendeteksi air secara real time di bulan. Cina juga berencana meluncurkan stasiun penelitian di kutub selatan bulan pada 2029.

Sebelumnya, Cina menciptakan matahari buatan. Fasilitas ini memiliki suhu 10 kali lebih panas dibandingkan matahari asli.

“Operasi baru-baru ini meletakkan dasar ilmiah dan eksperimental yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi,” kata peneliti di Institut Fisika Plasma Chinese Academy of Science Gong Xianzu dikutip dari Independent, pekan lalu (10/1).

Matahari buatan dikembangkan oleh China National Nuclear Corporation (CNNC). Fasilitas ini meniru reaksi fusi nuklir yang menggerakkan matahari asli. Cina menggunakan gas hidrogen dan deuterium sebagai bahan bakar. 

Pengembangan matahari buatan itu bertujuan menciptakan energi hijau berkelanjutan pada masa depan.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan