Induk Facebook, Meta Buat Superkomputer AI Pelatih Robot

Facebook
Facebook resmi berganti nama menjadi Meta dan meluncurkan logo baru yang berlambang infiniti biru.
25/1/2022, 14.47 WIB

Induk Facebook, Meta membuat superkomputer berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Perangkat ini diklaim memiliki kecepatan tinggi, karena dirancang khusus untuk melatih sistem mesin pembelajaran atau machine learning.

Superkomputer itu disebut AI Research SuperCluster atau RSC. Gawai ini diklaim menjadi salah satu mesin tercepat dari jenisnya dan diprediksi jadi yang paling cepat di dunia pada pertengahan tahun ini.

“Meta mengembangkan apa yang kami yakini sebagai superkomputer AI tercepat di dunia,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg dalam pernyataan resmi dikutip dari The Verge (24/1). “Akan selesai akhir tahun ini.”

Induk Facebook itu menyusul langkah Microsoft dan Nvidia yang lebih dulu mengumumkan superkomputer AI.

RSC akan digunakan untuk melatih berbagai sistem di seluruh bisnis Meta, mulai dari algoritme moderasi konten untuk mendeteksi ujaran kebencian di Facebook dan Instagram hingga fitur augmented reality (AR).

Meta mengatakan, RSC bakal digunakan untuk merancang pengalaman layanan metaverse. “RSC akan membantu peneliti AI Meta membangun model kecerdasan buatan baru dan lebih baik,” tulis engineer Meta Kevin Lee dan Shubho Sengupta dalam unggahan di blog.

RSC memungkinkan mesin pembelajar, teknologi di balik robot, untuk belajar triliunan contoh, ratusan bahasa, menganalisis teks, gambar, dan video secara bersamaan, serta mengembangkan alat AR baru. “Dan banyak lagi,” ujar kedua engineer itu.

“Kami berharap RSC membantu dalam membangun sistem AI yang benar-benar baru yang dapat misalnya, mendukung terjemahan suara secara real-time ke sekelompok besar orang yang berbicara dalam bahasa berbeda,” kata keduanya.

Dengan begitu, pengguna dengan bahasa yang berbeda bisa berkomunikasi satu sama lain saat bermain gim atau rapat.

Meta membangun RSC sejak satu setengah tahun lalu. Engineer induk Facebook ini merancang berbagai sistem alat berat seperti pendinginan, daya, jaringan, dan pemasangan kabel, sedari awal.

Fase pertama RSC sudah aktif dan berjalan. Perangkat ini terdiri dari 760 sistem Nvidia GGX A100 yang berisi 6.080 GPU yang terhubung.

GPU atau Graphic Processing Unit adalah prosesor yang terdiri dari banyak inti kecil dan khusus. Alat ini bertugas meningkatkan kemampuan grafis.

Meta mengatakan, kinerja superkomputer AI itu ditingkatkan 20 kali lipat pada tugas penelitian visi mesin standar.

Pengembangan RSC fase kedua pun ditarget selesai sebelum tahun ini berakhir. Saat itu, superkomputer AI ini akan berisi sekitar 16 ribu total GPU dan akan dapat melatih sistem AI.

“Dengan lebih dari satu triliun parameter pada kumpulan data sebesar exabyte,” katanya.

Sebagai perbandingan, superkomputer AI Microsoft menggunakan 10 ribu GPU.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan