Streaming Film Ilegal Raup Rp 19 T, Diduga Berkat Google dan Facebook

Premierexxi.net
Ilustrasi, tampilan situs streaming film Premierexxi.net yang mengaku sebagai domain baru IndoXXI
Penulis: Desy Setyowati
9/3/2022, 16.13 WIB

Sedangkan aplikasi teratas yang menawarkan konten curian menghasilkan US$ 259 juta pendapatan iklan tahunan secara global. Lima pemain teratas menghasilkan pendapatan iklan rata-rata US$ 27,6 juta.

“Aplikasi menjadi bagian yang lebih kecil dari kue pembajakan dibandingkan situs web, tetapi mereka tumbuh lebih cepat,” ujar peneliti.

White Bullet meninjau 664 miliar tayangan iklan di situs web dan aplikasi streaming film hingga game bajakan. Hasilnya, kira-kira satu dari tiga platform memiliki iklan berisiko terpapar modus phising atau penipuan dan malware.

Konsumen yang mengatakan bahwa mereka mengunjungi situs web dan aplikasi bajakan dua hingga tiga kali lebih mungkin melaporkan masalah malware, berdasarkan survei terhadap 2.126 responden pada Juli 2021.

Survei lanjutan mengungkapkan, dua dari lima orang Amerika melaporkan bahwa mereka kurang memikirkan perusahaan-perusahaan yang beriklan di situs web dan aplikasi streaming film hingga game bajakan.

Penelitian juga menemukan bahwa pengguna internet melaporkan bahwa iklan merek membuat situs web dan aplikasi bajakan tampak lebih kredibel.

“Sudah terlalu lama, pembajakan online diperlakukan sebagai gangguan dan bukan industri multi-miliar dolar yang memancing konsumen mengekspos mereka pada penipuan dan malware, merusak reputasi merek dan ekosistem periklanan secara keseluruhan, merugikan pembuat konten, dan menimbulkan tantangan baru penegakan hukum,” kata Direktur Eksekutif Digital Citizens Tom Galvin.

“Sudah waktunya bagi perusahaan Fortune 100 dan industri periklanan yang sah untuk berhenti menyalurkan puluhan juta dolar kepada penjahat,” tambah dia.

Halaman: