Sebut Kominfo Bodoh, Hacker Bjorka Incar Data Presiden Jokowi

Twitter/@darktracer
Tangkapan layar pesan hacker Bjorka di Telegram
Penulis: Desy Setyowati
9/9/2022, 14.57 WIB

Yang terbaru, Bjorka menjual 105 juta data diduga milik warga negara Indonesia. Data yang dijual berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau terkait pemilu.

Data tersebut diunggah di situs Breached.to. “Data ini dicuri pada September dan dijual US$ 5.000,” demikian dikutip dari Breached.to, Rabu (7/9).

Informasi yang dijual terdiri dari NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, dan usia. Selain itu, provinsi, kota, kecamatan, kelurahan, TPS.

Bjorka sempat mengirimkan pesan kepada Kominfo melalui situs Breached.to. “My Message to Indonesian Government: Stop Being an Idiot (pesan saya untuk Pemerintah Indonesia: Berhenti menjadi bodoh)," tulis hacker ini di situs breached.to, Selasa (6/9).

Pesan itu menanggapi imbauan Kominfo saat konferensi pers terkait dugaan kebocoran 1,3 miliar data SIM Card ponsel. Kementerian meminta hacker untuk tidak melakukan serangan siber.

"Kalau bisa jangan menyerang lah (serangan siber), orang itu ilegal kok," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers, Senin (5/9).

Halaman: