Intensitas karbon industri semen di Indonesia berkurang 12,9% dari 2010 hingga 2022. Pengusaha kontruksi didorong untuk menggunakan semen ramah lingkungan atau Non Ordinary Portland Cement (Non OPC).
Berdasarkan catatan Asosiasi Semen Indonesia, intensitas karbon industri semen Indonesia berkurang dari 725 kg CO2 /ton cementitious menjadi 631,70 kg CO2/ton cementitious.
"Industri semen memainkan peran kritis dalam mengurangi emisi CO2 dan komitmen penerapan inisiatif strategis sangat penting untuk mencapai emisi karbon net-zero," kata Ketua ASI, Lilik Unggul Raharjo, Jumat (6/10).
Dia mengatakan, ASI beserta stakeholder terkait siap mensukseskan optimalisasi penggunaan semen ramah lingkungan. Hal itu dilakukan dalam rangka pembangunan konstruksi berkelanjutan.
Semen Ramah Lingkungan
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Rachman Arief Dienaputra mendorong pelaku konstruksi menerapkan prinsip berkelanjutan dengan penggunaan material tepat guna yang ramah lingkungan.
"Salah satunya adalah material semen ramah lingkungan yang lebih dikenal dengan nama Non OPC," kata Rachman
Rachman mengatakan, semen sendiri merupakan material baku yang sangat penting dalam pekerjaan konstruksi. Penentuan jenis semen akan berpengaruh terhadap proses pelaksanaan dan hasil konstruksi yang dihasilkan.
Selain itu, dia mengatakan, Kementerian PUPR juga telah mengeluarkan regulasi yang menjelaskan tentang tata cara maupun instruksi penggunaan Semen Non OPC dalam pekerjaan Konstruksi. Regulasi itu antara lain melalui Surat Edaran Menteri PUPR No. 07/2016 tentang Pedoman Tata Cara Penentuan Campuran Beton Normal dengan Semen OPC, PPC dan PCC.
“Yang merupakan panduan penggunaan tipe-tipe semen Non OPC sesuai jenis bangunan konstruksi," kata dia.
Selain Surat Edaran, Arief menyebutkan juga telah diterbitkan Instruksi Menteri PUPR No. 04/IN/M/2020 tentang Penggunaan Semen Non OPC Pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR, yang merupakan upaya untuk mendorong penggunaan semen Non OPC dalam pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR sebagai upaya mewujudkan pembangunan konstruksi berkelanjutan.
Dia mengakui bahwa semen Non OPC memiliki beberapa kelebihan, baik dari sisi teknis, ekonomi maupun lingkungan. Pemanfaatan semen Non OPC dilakukan dengan menyesuaikan jenis atau spesifikasinya dengan jenis atau peruntukan pekerjaan konstruksinya.
“Apakah untuk konstruksi jalan, bendungan atau konstruksi bangunan gedung," kata Rachman
Semen Indonesia Gandeng PLN untuk Pasok Listrik Hijau
Sebelumnya, semen Indonesia menggandeng PLN dalam meningkatkan penggunaan listrik hijau berbasis energi baru terbarukan (EBT) di area operasinya. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (18/9).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama tersebut sebagai komitmen PLN untuk menurunkan emisi karbon dan pengembangan EBT dalam skala besar. Kolaborasi itu berpadu dalam menciptakan ketersediaan energi ramah lingkungan bagi industri di Indonesia.
"Saya mengapresiasi upaya Pak Donny Arsal dan tim SIG. Ini hanyalah langkah awal. Semoga sesudah tanda tangan MoU ini segera bisa kita mulai, dalam waktu satu atau dua bulan ini," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (19/9).
Dia menuturkan, melalui MoU tersebut PLN siap memfasilitasi SIG dan menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SIG dengan konsep keberlanjutan.