Laporan PBB: Emisi Global Hanya Akan Turun 2% pada 2030

Leonid Sorokin/123RF
Di bawah rencana iklim nasional saat ini, yang dikenal sebagai Nationally Determined Contributions (NDC), emisi karbon diperkirakan akan meningkat 9% di atas level 2010 pada akhir dekade ini.
Penulis: Hari Widowati
15/11/2023, 09.06 WIB

Laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan negara-negara membuat kemajuan yang tidak memadai dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencegah dampak-dampak terburuk dari pemanasan global. Laporan ini dirilis hanya beberapa minggu sebelum para pemimpin dunia berkumpul di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), untuk menghadiri konferensi iklim tahunan PBB, COP28.

Konferensi iklim yang akan mendorong para pemerintah untuk melakukan aksi iklim yang lebih besar, termasuk kemungkinan penghentian penggunaan bahan bakar fosil sebelum tahun 2050. "COP28 harus menjadi titik balik bersejarah dalam dekade yang kritis ini," ujar Sultan al-Jaber, kepala perusahaan minyak negara Uni Emirat Arab yang akan menjabat sebagai Presiden COP28, seperti dikutip Reuters.

Di bawah rencana iklim nasional saat ini, yang dikenal sebagai Nationally Determined Contributions (NDC), emisi karbon diperkirakan akan meningkat 9% di atas level 2010 pada akhir dekade ini. Bahkan, hal ini akan tetap terjadi jika NDC diimplementasikan secara penuh, demikian terungkap dalam laporan tersebut.

Ambisi Global Mengalami Stagnasi

Emisi gas rumah kaca akan turun menjadi 2% di bawah level 2019 pada tahun 2030. Hal ini mengindikasikan bahwa dunia akan mengalami puncak emisi pada dekade ini.

Angka tersebut masih jauh dari 43% pengurangan dari tingkat emisi tahun 2019, yang menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) diperlukan untuk mencapai target 1,5 derajat Celcius yang dicita-citakan oleh Perjanjian Paris.

"Ambisi global mengalami stagnasi selama tahun lalu dan rencana iklim nasional sangat tidak selaras dengan ilmu pengetahuan," ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. "Jurang antara kebutuhan dan tindakan lebih mengancam dari sebelumnya."

Berdasarkan Perjanjian Paris 2015 negara-negara harus menyerahkan dan memperbarui NDC mereka setiap lima tahun. Laporan PBB ini menganalisis hampir 200 pengajuan, termasuk 20 NDC baru atau yang telah diperbarui yang diterima pada September 2023.

Rencana nasional mengalami sedikit peningkatan dibandingkan ambisi tahun lalu, dengan emisi yang diproyeksikan meningkat 11% dibandingkan tingkat emisi tahun 2010.

"Pemerintah-pemerintah yang tergabung dalam UNFCCC mengambil langkah-langkah kecil untuk mencegah krisis iklim," ujar Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB, Simon Stiell. Beberapa negara mungkin berada dalam posisi yang lebih baik daripada negara lainnya.

Sebuah analisis dari Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih yang berbasis di Helsinki menemukan minggu ini bahwa emisi karbondioksida Cina mulai mengalami "penurunan struktural" pada awal tahun depan. Sebagian besar penurunan emisi karbon Cina disebabkan oleh instalasi energi terbarukan.

Apa yang terjadi di Cina dan Amerika Serikat, dua negara penghasil emisi terbesar di dunia, akan sangat penting untuk mencapai tujuan iklim global.