Walhi: Tidak Ada Capres yang Berkomitmen Kuat pada Pelestarian Hutan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai tidak ada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 yang berkomitmen kuat terhadap pelestarian hutan.
Manager Kajian Kebijakan WALHI Nasional, Satrio Manggala, mengatakan visi misi ketiga capres tidak ada yang menunjukkan cara memperketat aturan perizinan di kawasan hutan.
“Selain itu, tidak ada komitmen yang jelas soal tidak adanya deforestasi ke depan,” kata Satrio saat Diskusi terkait Jejak Kejahatan Ekologis Tiga Koalisi, di Kantor Walhi, Jakarta Selatan, Senin (12/2).
Padahal, data Walhi menunjukkan seluas 30 juta hektar hutan Indonesia telah dibebani izin di sektor kehutanan, baik izin logging dan izin kebun kayu. Izin itu diberikan dalam bentuk Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBHT).
Menurut Satrio, hutan justru menjadi sasaran untuk solusi palsu dalam transisi energi. Solusi palsu tersebut salah satunya biomassa.
Menurut Satrio, biomassa merupakan salah satu solusi yang salah dalam transisi energi, karena berpotensi memicu deforestasi. Pasalnya biomassa menggunakan bahan baku komoditas tertentu yang proses budidayanya merubah landscape atau bentang alam hutan.
Satrio mengatakan ketiga paslon capres cawapres memang menyuarakan soal krisis dan perubahan iklim. Namun, saat dilihat dokumen visi dan misi para paslon tidak ada yang fokus kepada penanganan krisis iklim.
Dia berharap pemerintahan yang baru merupakan pihak yang membuat aturan untuk memperketat perizinan penggunaan hutan.
"Pemerintah seharusnya menjaga dengan serius status kawasan hutan baik itu secara status maupun tutupan hutan yang tersisa," ujarnya.
Visi Misi Capres dalam Isu Berkelanjutan
Menurut dokumen visi-misi Capres-Cawapres 2024-2029 berikut janji para paslon dalam tangani persoalan hutan dan deforestasi:
1. Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar
Paslon nomor urut 1 Anies dan Muhaimin lebih berfokus dalam penghentian laju deforestasi. Mereka berjanji akan menghentikan deforestasi di Kalimantan, Sumatera dan Papua.
Mereka menilai langkah ini untuk mempertahankan paru-paru dunia. Selain itu, mereka memastikan untuk mempertahankan kerusakan lingkungan, terutama deforestasi, pencemaran limbah industri/tambang, kebakaran hutan, mengelola lahan gambut yang ada di Kalimantan, serta menerapkan sustainable forest management.
2. Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka
Sementara itu, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran berkomitmen mencegah deforestasi hutan melalui pemanfaatan areal kurang produktif atau lahan terdegradasi, dan meningkatkan peran serta multi-pihak dalam pengawasan potensi.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga berkomitmen merehabilitasi hutan yang rusak menjadi hutan alam, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan hutan produksi dengan skema Public Private People Partnership (PPPP). Paslon tersebut juga akan merevitalisasi sebagian besar hutan yang rusak menjadi lahan aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu dan bahan baku bioetanol dengan sistem tumpang sari.
3. Ganjar Pranowo – Mahfud MD
Sementara paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud menangani deforestasi melalui moratorium. Mereka akan mempercepat reforestasi, reboisasi, restorasi dan rehabilitasi.
Meningkatkan konservasi kawasan hutan sebagai sumber pangan lokal, obat-obatan herbal, air, oksigen serta fungsi klimatologis.