Indonesia Perlu Rp 3.500 Triliun untuk Turunkan Emisi 314 Juta Ton

Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi, emisi karbon. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 314 juta ton pada 2030.
19/8/2020, 18.35 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton CO2 pada 2030. Hal itu sesuai dengan Ratifikasi Paris Agreement pada saat Conference on Parties (COP) 22 di Morocco pada November 2016.

Dalam Paris Agreement, Indonesia berkomitmen mengurasi emisi gas rumah kaca secara bertahap. Pada 2030, Indonesia menargetkan pengurangan emisi hingga 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional.

"Estimasi kebutuhan investasi untuk menurunkan 314 juta ton emisi karbon sebesar Rp 3.500 triliun," ujar Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukkan Dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari dalam acara webinar pada Rabu (19/8).

Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah akan mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah menargetkan sektor EBT dapat berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 156,6 juta ton CO2 atau 49,8% dari total aksi mitigasi sektor energi.

"Kebutuhan investasi sektor EBT sebesar Rp 1.690 triliun," kata dia.

Halaman: