Kendala Lahan, Hong Kong Bangun Pembangkit Energi Terbarukan di Laut

123RF.com/Giuseppe Sparta
Ilustrasi ladang pembangkit listrik tenaga angin.
Penulis: Happy Fajrian
12/4/2021, 14.21 WIB

Namun saat ini biaya tersebut telah turun menjadi sekitar US$ 89 atau sekitar Rp 1,3 juta per megawatt hour. Lancaster juga mengatakan bahwa saat ini juga lebih mudah untuk mengembangkan proyek semacam itu di lepas pantai dekat Hong Kong.

Ini karena terjadi ledakan pembangunan lepas pantai yang di Korea Selatan, Taiwan, dan Tiongkok, yang berarti ada lebih banyak kapal yang memiliki spesialisasi dalam membangun menara turbin yang menjulang tinggi.

"Kami terus mempertimbangkan kelayakan proyek dengan turbin baru yang lebih efektif pada kecepatan angin yang relatif sederhana yang terlihat di perairan Hong Kong," kata CLP dalam sebuah pernyataan.

Terkait sumber energi terbarukan lainnya, Lancaster mengatakan bahwa tenaga surya menjadi bagian yang relatif lebih kecil dari bauran energi di Hong Kong, sementara nuklir, hidrogen, dan baterai listrik akan memiliki perannya masing-masing.

CLP tidak mengesampingkan melakukan investasi di Tiongkok, dan tengah menjajaki proyek energi terbarukan di Vietnam.

Halaman: