Riset: Potensi Investasi Energi Terbarukan Indonesia Capai Rp 175 T

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Petani menyiangi cabai di bawah panel surya yang dipasang di kawasan pertanian Le Marsi di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (17/1/2021).
12/4/2021, 13.07 WIB

Kemudian menyelenggarakan proses pengadaan yang transparan, mengadopsi pendekatan Feed in Tariff (FiT) untuk mengatasi hambatan yang ada, dan mempersingkat negosiasi PPA.

Berikutnya mengenalkan tarif optimal untuk mempromosikan energi terbarukan, memastikan jaminan kredit, menjembatani pembiayaan dan pinjaman yang dapat dijadikan paket stimulus untuk membantu mendanai proyek skala kecil.

Pasalnya dari 97 proyek yang teridentifikasi, 61 proyek investasinya kurang dari US$ 50 juta atau sekitar Rp 730,7 miliar. Namun, laporan ini menggarisbawahi bahwa pendanaan proyek hanyalah salah satu kendala pengembangan energi terbarukan.

Tantangan terbesar yang dihadapi banyak negara dalam mengembangkan energi hijau adalah isu non-finansial yang terkait dengan regulasi, birokrasi, dan komersialisasi proyek.

Dalam studi ini, EY melakukan riset di delapan negara termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Studi tersebut mengidentifikasi total 811 proyek energi terbarukan dengan potensi investasi US$ 316 miliar (Rp 4.618,3 triliun) dengan potensi tambahan 90 GW, 870 ribu lapangan kerja baru, dan penurunan emisi 229 MTCO2e.

Riset ini juga mengatakan sejumlah proyek transformatif yang dilakukan negara lain, yang terutama didukung oleh kebijakan dan regulasi memadai. Di Malaysia, industri tenaga surya dapat berkembang didukung dengan mekanisme lelang terbalik yang dirancang dengan baik dan transparan.

Di Vietnam, skema FiT yang menarik dan standar PPA mengarah ke instalasi tenaga surya berkapasitas 4,5 GW pada 2019, melebihi target nasional 4 GW untuk 2025. Kementerian Energi Vietnam saat ini sedang mengevaluasi mekanisme perjanjian pembelian listrik langsung antara energi terbarukan dan konsumen listrik swasta.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan