Erick Thohir: Listrik Bersih PLN Kunci Tingkatkan Daya Saing Industri

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Ilustrasi. Sektor industri pengolahan.
12/8/2021, 15.01 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar PLN serius dalam melakukan transisi ke energi bersih untuk meningkatkan daya saing industri. Salah satunya yakni dengan menyediakan sumber pasokan listrik bersih yang berbasis dari energi baru dan terbarukan (EBT).

Pasalnya, pasar global saat ini mulai fokus pada produk industri yang ramah lingkungan. Untuk itu, PLN diharapkan dapat mendukung industri pengolahan atau manufaktur domestik dalam setiap proses produksinya agar lebih memperhatikan lingkungan.

"Kalau PLN gak bertransformasi, listrik gak ramah lingkungan, hasil produksi negara kita juga gak diakui di negara lain. Ini gak bisa ditawar," ujar Erick dalam peluncuran Produksi Oksigen PLN Peduli yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (12/8).

Pemerintah terus mengawal dan memastikan agar PLN tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Oleh sebab itu, Erick meminta agar transformasi yang dijalankan PLN tidak hanya berkutat pada perusahaan saja, namun juga secara budaya dan sumber daya manusia.

"Setop permainan proyek yang gak penting. Komisaris direksi sudah buktikan gimana. Terima kasih sudah menekan capex (capital expenditure/belanja modal) 24%. Itu luar biasa. Kesehatan PLN paling penting," katanya.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menilai EBT tak lagi sebatas isu lingkungan, tetapi juga ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pasar global saat ini mulai fokus pada produk hasil industri yang memiliki jejak karbon atau carbon footprint yang rendah.

Airlangga mengajak pelaku industri pengolahan atau manufaktur mulai memperhatikan sumber energi listriknya untuk memenuhi tren di pasar global. Untuk itu, penting upaya bersama mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

"Sumber energi dari fosil tidak menjanjikan dibandingkan EBT. Hal ini akan berdampak pada industri pengolahan kita," ujar Airlangga beberapa waktu lalu.

Lembaga pembiayaan saat ini juga mulai mengurangi pendanaannya ke proyek energi fosil dan lebih mendukung ke arah proyek yang lebih ramah lingkungan. Oleh sebab itu, ia mendorong pengembangan EBT secara masif. EBT pun lambat laun juga semakin kompetitif seiring dengan semakin murahnya teknologi.

Sehingga, kata dia, cepat atau lambat energi terbarukan akan menggantikan energi fosil. Indonesia memiliki potensi sumber EBT yang cukup beragam mulai dari air, angin, matahari, panas bumi hingga bioenergi. Potensi energi terbarukan yang cukup besar, yakni mencapai 417,8 gigawatt (GW).

Simak databoks berikut:

Reporter: Verda Nano Setiawan