Pertamina - Masdar (UEA) Tanda Tangan MoU Kerja Sama Pengembangan PLTS

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.
Ilustrasi PLTS terapung di Waduk Cirata.
Penulis: Happy Fajrian
5/11/2021, 18.59 WIB

Pertamina Power Indonesia sebagai subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Masdar telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk penjajakan bersama terkait pengembangan PLTS terapung dan di atas tanah (ground mounted) di Indonesia.

Masdar merupakan anak usaha Mubadala Investment Company asal Uni Emirat Arab (UEA) yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT). Saat ini Masdar aktif beroperasi di 30 negara, di antaranya UEA, Amerika Serikat, Australia, India, dan Indonesia.

MoU diteken di Istana Kepresidenan UEA di Abu Dhabi, Kamis (4/11), waktu setempat, disaksikan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kerja sama strategis antara Pertamina NRE dengan Masdar ini akan berpotensi mendorong percepatan transisi energi," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat (5/11).

Nicke menyampaikan Pemerintah Indonesia memiliki peta jalan transisi energi yang tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional. Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) ditargetkan mencapai 23% pada 2025 dan meningkat menjadi 31% pada 2050.

Pertamina punya beberapa inisiatif pengembangan energi baru terbarukan untuk mendukung target tersebut, di antaranya meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi yang dioperasikan sendiri menjadi 1.128 megawatt (MW) pada 2026, pengembangan pembangkit listrik surya dan angin, serta green dan blue hydrogen.

“Dengan peta jalan tersebut, kami percaya bahwa sektor energi dapat menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 314 juta ton. Pertamina sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk mendukung target pemerintah,” kata Nicke.

CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi menyampaikan perjanjian ini menunjukkan komitmen mendalam dari Masdar untuk mendukung transisi energi di Indonesia dan mencapai target netralitas karbon.

Menurutnya, Indonesia akan menuai manfaat ekonomi dan sosial serta mewujudkan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya dan planet ini dengan berkomitmen pada climate action. “Kami berharap dapat hadir di Indonesia dan mendukung pembangunan ekonominya,” ujarnya.

Reporter: Antara