Indonesia Perkuat Kerja Sama Transisi Energi dengan Jepang

Image title
Oleh Antara
25 Mei 2024, 12:00
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan courtesy call dengan salah seorang pimpinan Nikkei Inc Daisuke Arakawa di Main Building Imperial Hotel di Tokyo, Jepang dalam rangkaian acara Nikkei Forum 29th Future Asia, Jumat (2
Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan courtesy call dengan salah seorang pimpinan Nikkei Inc Daisuke Arakawa di Main Building Imperial Hotel di Tokyo, Jepang dalam rangkaian acara Nikkei Forum 29th Future Asia, Jumat (24/5).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Indonesia memaparkan komitmen transisi energi lewat kerja sama dengan Jepang. Salah satu kerja sama tersebut adalah investasi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

"Sudah ada roadmap-nya (peta jalan) dari Toyota dan dari beberapa produsen di Jepang, termasuk Mitsubishi terkait dengan roadmap EV," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui dalam Nikkei Forum 29th Future of Asia, Tokyo, Jumat (24/5).

Selain itu, lanjut dia, Jepang juga sudah terlibat dalam smelter tembaga yang masuk dalam transisi energi dalam Asia Zero Emission Community (AZEC). Indonesia dan Jepang merupakan inisiator dalam mewujudkan AZEC saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November 2023.

KTT AZEC pada bulan Desember 2023 membuahkan 69 kerja sama. Sebanyak 24 di antaranya merupakan kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Jepang yang sudah menandatangani nota kesepahaman untuk pelatihan dalam rangka mempromosikan transisi energi, waste to energy, dekarbonisasi, pengembangan transmisi listrik, energi panas bumi, green ammonia, dan lainnya.

Airlangga menyebutkan Indonesia saat ini memiliki 38 smelter nikel dengan nilai investasi US$ 15,8 miliar atau Rp253,6 triliun. Produksi smelter tersebut berkontribusi terhadap ekspor sekitar US$ 25 miliar selama 2023.

Pemerintah Indonesia, kata dia, menargetkan 400.000 kendaraan listrik pada 2030. Indonesia sangat memegang komitmen untuk transisi energi.

"Kami bekerja sama dengan Jepang sebagaimana Perdana Menteri Kishida mengatakan kemarin malam dalam keynote speech bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri pada bulan Maret dan Agustus mendatang," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya memiliki ekspansi di Muara Laboh dengan kapasitas terpasang 80 megawatt dan 60 megawatt kapasitas tambahan. Selain itu, hydropower Sungai Kayan, Kalimantan Tengah dengan 1.375 gigawatt yang disebut-sebut menjadi sumber pasokan listrik ibu kota negara (IKN).

Sementara itu, Honda Motor Co. mengumumkan bahwa mereka akan menggandakan investasinya dalam teknologi kendaraan listrik dari rencana sebelumnya menjadi sekitar 10 triliun yen (Rp1 kuadriliun) untuk periode 10 tahun hingga tahun fiskal 2030.

Dikutip dari Kyodo, investasi itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing produsen mobil Jepang tersebut dengan pesaing kuat dari luar negeri seperti Tesla Inc. dan BYD Tiongkok. Honda berusaha meningkatkan rasio kendaraan listrik dan kendaraan sel bahan bakar menjadi 100 persen dari total penjualan mobil barunya pada tahun 2040.

CEO Honda, Toshihiro Mibe mengatakan bahwa industri kendaraan listrik masih baru, namun dalam jangka panjang pergeseran menuju kendaraan ramah lingkungan tersebut akan terus berjalan secara stabil.

Investasi sebesar 10 triliun yen ini akan mencakup sekitar 6 triliun yen (Rp615 triliun) untuk membangun sistem pabrik generasi berikutnya dan memproduksi mobil baru. Sementara investasi sebesar 2 triliun yen (Rp205 triliun) untuk penelitian dan pengembangan perangkat lunak, serta 2 triliun yen untuk produksi baterai, kata perusahaan tersebut.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...