Tiga PR Besar Kementerian ESDM demi Target Iklim Jangka Panjang

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Senin (24/5/2021).
26/1/2022, 16.12 WIB

Di tengah transisi energi, Ego menilai sektor migas masih memiliki peran yang cukup vital, terutama dalam pemenuhan energi nasional. Gas misalnya, merupakan energi yang paling bersih dibandingkan sumber energi fosil lainnya.

"Gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi belum bisa penuhi kebutuhan listrik 100% dari EBT. Serta juga digunakan back up (cadangan) pembangkit energi terbarukan yang sifatnya intermiten," katanya. Simak databoks berikut:

Sehingga kebutuhan migas di tahun-tahun mendatang diproyeksikan masih akan terus meningkat. Karena itu pemerintah menetapkan pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.

Sementara dalam mencapai net zero emission pada 2060, pemerintah juga telah menyusun rencana untuk phase out PLTU baik itu milik PLN maupun IPP. Adapun berdasarkan kontrak maksimal 30 tahun, PLTU-PLTU tersebut kemudian digantikan oleh pembangkit EBT. "PLTU masih bertambah hingga 2026 dari program 35 ribu GW akan turun mulai 2031," kata Ego.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan