Lotte Chemical Siapkan Investasi untuk Bisnis Baterai Rp46 Triliun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listriknya di stasiun pengisian baterai listrik di Kuningan, Jakarta.
Penulis: Syahrizal Sidik
19/6/2022, 14.20 WIB

Bisnis energi yang ramah lingkungan makin diminati korporasi besar. Terbaru, perusahaan asal Korea Selatan yang juga induk dari PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), Lotte Chemical berencana melakukan ekspansi bisnis material baterai dengan mendirikan perusahaan di Amerika Serikat. 

Untuk itu, perusahaan berencana menggelontorkan dana investasi sebesar 4 miliar won atau setara Rp 45,9 triliun  di sektor bahan baterai pada tahun 2030 demi menghasilkan penjualan 5 triliun won, setara Rp57,4 triliun. Perusahaan terus meningkatkan proporsi bisnis khusus dan ramah lingkungan yang bernilai tambah tinggi.

Hal ini seperti dipaparkan perusahaan saat meluncurkan visi dan strategi pertumbuhannya untuk tahun 2030 pada konferensi pers di Lotte World Tower di Songpa-gu, Seoul pada 19 Mei 2022 lalu. Secara khusus, perusahaan berencana untuk merambah pasar AS yang belakangan ini berkembang pesat berkat peningkatan permintaan kendaraan listrik dan perluasan investasi produsen baterai.

Berdasarkan databoks di bawah ini, tercatat populasi mobil listrik berbasis  baterai juga diproyesikan terus meningkat hingga 2040 mendatng. 

 

Lotte Chemical berencana mendirikan perusahaan di Amerika Serikat pada paruh pertama tahun 2022. Selain itu, mengingat adanya permintaan dari produsen baterai lokal, pendirian pabrik bahan elektrolit atau foil katoda juga sedang dipertimbangkan. Selanjutnya, Lotte Chemical juga berencana mempromosikan bisnis terkait baterai generasi berikutnya. Seperti bahan anoda logam lithium dan elektroda cair vanadium.

Divisi bisnis energi hidrogen perusahaan berniat untuk menginvestasikan 6 triliun won (Rp 68,9 triliun) pada tahun 2030 demi memproduksi 1,2 juta ton hidrogen bersih per tahun. Harapannya, perusahaan akan mencatat penjualan tahunan sebesar 5 triliun won (Rp 57,4 triliun).

Menurut Lotte Chemical, pasar hidrogen diperkirakan akan mencapai 5,8 juta ton di Korea dan 98 juta ton di pasar global pada tahun 2030. Permintaannya diperkirakan akan mencapai 3,5 juta ton untuk pembangkit listrik berbahan bakar sel dan amonia.

Lotte Chemical juga berencana memasok 600.000 ton dari 1,2 juta ton untuk pembangkit listrik, 450.000 ton untuk sel bahan bakar dan turbin gas hidrogen dan 150.000 ton untuk transportasi. Lotte Chemical mengambil ancang-ancang memproduksi 600.000 ton hidrogen bersih untuk pembangkit listrik di luar negeri dan mengubahnya menjadi amonia sebelum membawanya ke Korea.

Selain itu, raksasa kimia Korea ini juga bakal memperluas bisnis daur ulang dan bioplastik menjadi satu juta ton produk daur ulang ramah lingkungan dan penjualan dua triliun won dengan menginvestasikan satu triliun won pada tahun 2030.