Konsorsium Pertamina dan Chevron Ambil Proyek Panas Bumi Way Ratai

PLN
Ilustrasi wilayah kerja panas bumi. Pertamina Geothermal Energy dan Chevron membentuk konsorsium untuk mengelola WKP Way Ratai di Lampung.
11/5/2023, 21.41 WIB

Harris mengatakan, proses lelang selanjutnya kini berada pada tahap dua, yakni pemeriksaan persyaratan teknis berupa besaran kapasitas daya listrik yang akan dikembangkan dan studi kelayakan.

Selain itu, juga ada perhitungan harga uap air hingga persiapan rencana pengembangan lapangan uap yang meliputi perhitungan sumur produksi, sumur injeksi dan sumur yang akan dikembangkan, serta rencana biaya. "Ini masuk ke tahap kedua," ujar Harris.

WKP Nage memiliki luas wilayah kerja panas bumi 10.410 hektare dengan cadangan terduga 46 MW dan perkiraan temperatur reservoir 278-2840 derajat celsius. Adapun rencana kapasitas pengembangan 20 MW.

Pertamina Geothermal Energy memperoleh pendanaan fantastis pada tahun ini setelah perusahaan penawaran perdana atau initial public offering (IPO) saham pada 20 Februari lalu. Dalam aksi korporasi tersebut, perusahaan memperoleh dana Rp 9,05 triliun setelah melepas 103 miliar saham baru di harga Rp 875. 

Sekitar 85% dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan sampai 2025 yang terdiri dari 55% digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) serta investasi pengembangan kapasitas tambahan dari wilayah kerja panas bumi atau WKP operasional perseroan saat ini.

Selanjutnya, sekitar 33% akan digunakan untuk belanja modal atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru.

Kemudian 12% digunakan oleh perseroan untuk belanja modal atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation and maintenance excellence.

Selanjutnya, 15% atau sebanyak-banyaknya sampai dengan US$ 100 juta yang diperoleh dari IPO akan digunakan perseroan untuk pembayaran sebagian kredit sindikasi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu