Strategi Baru PLN Bakal Dongkrak Pemanfaatan Energi Air Jadi 25,3 GW

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
PLTA Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang dioperasikan oleh PT PLN Nusantara Power memiliki kapasitas 1.000 Megawatt (MW) dan merupakan PLTA terbesar di Indonesia.
Penulis: Nadya Zahira
1/11/2023, 21.56 WIB

PLN akan menggunakan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mendongkrak kapasitas energi baru terbarukan hingga 75% pada 2040. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang kapasitasnya ditargetkan mencapai 25,3 Gigawatt (GW) pada 2040. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam World Hydropower Congress (WHC) 2023 di Nusa Dua, Bali, mengungkapkan Indonesia memiliki potensi energi air (hydropower) sebesar 95 GW. Namun, saat ini baru dimanfaatkan sebesar 5,8 GW. 

Hal itu disebabkan adanya tantangan berupa ketidakcocokan antara sumber energi baru terbarukan berskala besar, seperti air yang berada di daerah terpencil dan jauh dari episentrum kebutuhan listrik yang berada di wilayah lain. Oleh karena itu, PLN menyiapkan ARED untuk meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan. 

"Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185% dibandingkan Business as Usual (BaU)," ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Rabu (1/11). 

Selaras dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemanasan global adalah ancaman nyata bagi seluruh dunia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi, melalui penambahan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Jokowi menyebutkan, total potensi EBT di tanah air diperkirakan mencapai 3.600 GW, baik dari matahari, angin, panas bumi, ombak, bio energi, dan tenaga air. Khusus untuk energi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai potensial, di mana 128 di antaranya adalah sungai besar. 

Jokowi mencontohkan seperti sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu Megawatt (MW) di Papua. Kemudian Sungai Kayan di Kalimantan Utara memiliki potensi 13 ribu MW yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan.  “Ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,” kata Jokowi.

Namun, dia menekankan bahwa Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan untuk mengembangkan potensi besar hidro tersebut, salah satunya terkait lokasi sumber hidro yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik. Alhasil, pemerintah Indonesia perlu membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hydropower yang dibawa menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri. 

Selain itu, tantangan juga muncul dari sisi investasi dan alih teknologi. "Ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia," kata Jokowi.

Pasokan Listrik Energi Terbarukan Belum Mampu Disalurkan ke Daerah 

Sebelumnya, Darmawan mengatakan perseroan menghadapi ketimpangan antara sumber tenaga listrik dan beban dasar. Ini karena pasokan listrik energi terbarukan yang berada di lokasi terpencil belum mampu disalurkan ke daerah dengan tingkat permintaan listrik tinggi, seperti di Jawa.

"Saat ini di Sumatra dan Jawa transmisinya tidak tersambung. Kalimantan ke Jawa tidak terhubung. Jadi, kami perlu membangun jalur transmisi yang ramah lingkungan," kata Darmawan saat menjadi pembicara di ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, pada Rabu (9/6).

Beberapa rencana pengadaan jaringan super grid sudah masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN. Jaringan listrik antarpulau yang sudah dicantumkan dalam RUPTL adalah interkoneksi listrik Sumatra dan Bangka Belitung dengan kapasitas 150 kilovolt (kV) pada tahun 2022.

Selanjutnya, ada interkoneksi Kalimantan berkapasitas 150 kV pada 2023 dan interkoneksi wilayah Tambu, Sulawesi Bagian Utara hingga Bangkir, Sulawesi Bagian Selatan yang akan beroperasi pada 2024.

Reporter: Nadya Zahira