PLN Kebut Pembangunan Tiga Pembangkit Listrik Tenaga Angin di RI

Image title
12 Juni 2024, 17:42
Warga berjalan dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Senin (6/5/2024). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendanai akuisisi PLTB Sidrap senilai 110 juta dolar AS oleh PT Barito Wind E
ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/aww.
Warga berjalan dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Senin (6/5/2024). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendanai akuisisi PLTB Sidrap senilai 110 juta dolar AS oleh PT Barito Wind Energy, anak usaha dari PT Barito Renewables Energy Tbk sebagai langkah strategis bagi BNI dalam memperkuat portofolio pembiayaan di sektor energi hijau.
Button AI Summarize

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membangun tiga pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) baru hingga 2027. Tiga PLTB tersebut adalah PLTB Timor, PLTB Tanah Laut, dan PLTB Sulbagsel.

Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) tersebut adalah 22 MW dengan target operasional 2025. PLTB Tanah Laut dengan kapasitas sebesar 70 MW ditargetkan beroperasi 2025, dan PLTB Sulbagsel dengan kapasitas 60 MW dan 70 MW yang selesai beroperasi 2027.

Secara keseluruhan, PT PLN akan membangun beberapa proyek pembangkit hijau sebesar 379 Mega Watt (MW) sampai dengan tahun 2027.

“Sebagai kelanjutan pemenuhan komitmen PLN dalam meningkatkan bauran EBT di Indonesia, ke depan akan semakin banyak proyek pembangkit EBT PLN yang segera beroperasi,” ujar Darmawan dalam RDP Dengan Komisi VII DPR RI dikutip, Rabu (12/6).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan PLN juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling dengan kapasitas sebesar 60 MW, dan PLTS Terapung Karangkates dengan kapasitas sebesar 100 MW, 

 Pada 2026, terdapat proyek PLTS Terapung Singkarak dengan kapasitas sebesar 50 MW.  "Kami segera mengakselerasi seluruh pipeline pembangunan EBT yang sudah tercantum dalam RUPTL 2021–2030,” ujarnya.

Dia mengatakan, PLN juga telah mengimplemntasikan beberapa hal yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Hijau 2021–2030 dengan porsi EBT sebesar 20,9 gigawatt (GW) hingga 2030.

Dari 20,9 GW energi baru terbarukan, 10,4 GW dipasok oleh pembangkit hidro, 5,0 GW dari pembangkit surya dan bayu, 0,6 GW dari biomasa, 3,4 GW dari geothermal atau energi panas bumi, dan sumber lainnya sebesar 1,5 GW.

“Sampai dengan April 2024, PLN dengan upaya terbaiknya sudah memproses 17,5 GW pembangkit berbasis pada energi terbarukan,” ucapnya.

Darmawan mengatakan, 17,5 GW terdiri dari 5 GW dalam proses pendanaan, 7,8 GW dalam proses pengadaan, 3,46 GW dalam proses konstruksi, 1,1 GW sudah beroperasi, sedangkan 3,6 GW masih dalam proses perencanaan.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...