Jargas Berhasil Hemat Subisi Elpiji Rp 1,6 Triliun, Tekan Emisi 12%

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Operator produksi PT Pertamina EP Subang Field melakukan pengecekan pipa dan metering jaringan gas di rumah warga, di Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023). Pertamina EP Subang Field mendukung program pemerintah dalam menyukseskan program jaringan gas rumah tangga melalui suplai gas dengan volume sebesar 0,1 juta kaki kubik gas per hari ke PT PGN Tbk, yang selanjutnya gas tersebut disalurkan ke 9.888 sambungan rumah tangga di Kabupaten Subang dengan sebaran di
12/2/2024, 09.44 WIB

Penggunaan gas bumi mampu menekan emisi bahan bakar elpiji dan minyak solar. Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mencatat pemanfaatan jaringan gas akan menurunkan emisi 12 % dibanding elpiji. 

Sementara pemanfaatan gas bumi di sektor industri akan menurunkan emisi 23 % yang umumnya mensubstitusi solar. Kepala Lemigas, Ariana Soemanto, mengatakan pemerintah terus mendorong pemanfaatan gas bumi antara lain melalui program jaringan gas kota (jargas) dan gas terkompresi (compressed natural gas/CNG).

Ariana mengatakan, 900 ribu sambungan rumah (SR) jargas telah terpasang saat ini dan dapat menggantikan elpiji 3 kg. Ini setara dengan penghematan subsidi elpiji sekitar Rp1,6 triliun dan penghematan devisa US$ 140 juta atau setara dengan Rp 2.186 triliun (Kurs Rp 15.619).

“Ini makin menguatkan posisi gas sebagai pilihan utama di era transisi energi,” kata Ariana dalam keterangan pers dikutip, Senin (12/2).

Berdasarkan data Kementerian ESDM 2023, pemanfaatan gas bumi untuk dalam negeri sebesar 3.745 MMscfd (juta kaki kubik per hari) atau 68,2%. Sementara sisa produksi gas bumi tersebut diekspor.

Pemanfaatan gas bumi dalam negeri tersebut mayoritas untuk sektor industri sebesar 1.516 MMscfd. Sementara pemanfaatan gas bumi untuk Jargas sekitar 16 MMscfd. 

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menuturkan pemerintah berkomitmen agar konsumen gas di dalam negeri bisa terus meningkat.

"Pemanfaatan gas untuk dalam negeri sudah mencapai 68,2%. Jadi 2/3-nya untuk dalam negeri. Terutama untuk kebutuhan industri," ujar Tutuka.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume penjualan gas ke pelanggan dalam negeri sebesar 368.906,39 million standard cubic feet (MMSCF) pada 2022. Angkanya naik 5,17% dari volume penjualan periode sebelumnya (year-on-year/yoy). 

Menurut jenis pelanggannya, mayoritas gas dalam negeri paling banyak diborong oleh pelanggan industri, volumenya mencapainya 239.160 MMSCF pada 2022 atau naik 3,9% secara tahunan (yoy). 

Reporter: Rena Laila Wuri