Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di wilayah utara Pulau Jawa. Potensi PLTB tersebut akan masuk dalam perubahan Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang sedang digodok.
Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, mengatakan pihaknya telah menghitung potensi listrik yang dapat dihasilkan oleh PLTB itu sekitar 2 gigawatt (GW).
“Ada penemuan di sebelah utara (Pulau Jawa) dengan ketinggian 140 meter, bahwa potensi angin di Pulau Jawa itu sangat besar,” kata Jisman saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (5/3).
Selain Pulau Jawa, potensi angin juga ditemukan di wilayah selatan Pulau Sulawesi. Jisman mengatakan, pengembangan PLTB ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menggenjot bauran energi baru terbarukan (EBT) Indonesia yang hingga kini baru mencapai 13%.
Ia mengatakan. peluang potensi PLTB ini diproyeksikan akan dikembangkan oleh swasta atau Independent Power Producer (IPP), seperti pembangkit di Sulawesi Selatan yang digarap oleh perusahaan asal China, Envision Group.
"Sepertinya itu ya, jadi ada nanti IPP. Tapi ujung-ujungnya nanti akan dilelang. Itu kan bisa SPC (special purpose company) segala macam. Tergantung nanti tendernya dari mana," ujar dia.
Kapasitas EBT Indonesia Mayoritas Energi Air
Menurut laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) Indonesia mencapai 13.155 megawatt (MW) pada 2023.
Kapasitas terbesar berasal dari tenaga air, yakni 6.784,2 MW atau 51,6% dari total kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT nasional.
Lengkapnya, berikut daftar realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT 2023 berdasarkan sumber energi:
- Pembangkit listrik tenaga air: 6.784,2 MW
- Pembangkit listrik bioenergi: 3.195,4 MW
- Pembangkit listrik tenaga panas bumi: 2.417,7 MW
- Pembangkit listrik tenaga surya: 573,8 MW
- Pembangkit listrik tenaga angin: 154,3 MW
- Pembangkit listrik tenaga gas batu bara: 30 MW