Kementerian ESDM menyampaikan bahwa hingga September 2023 PLN telah membangun 8,6 gigawatt (GW) pembangkit listrik dari total 40,6 GW yang direncanakan dalam RUPTL 2021-2030.
PT PLN (Persero) memaparkan draf revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2024-2033 menjadi lebih hijau atau keberlanjutan.
PLN membatalkan kontrak perjanjian pembelian tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan pembangkit listrik milik swasta sebesar 1,3 gigawatt (GW).
PLN dan Kementerian ESDM sepakat merevisi RUPTL dengan menambah porsi listrik produksi pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 60 gigawatt.
Dalam RUPTL 2021-2030 masih ada rencana penambahan kapasitas PLTU hingga 10,8 GW yang dinilai tidak selaras dengan komitmen Indonesia mencegah perubahan iklim.