Asumsi yang digunakan dalam RUPTL 2025-2034 pada dasarnya relatif lebih mudah dilaksanakan. Namun ada sejumlah tantangan yang bakal dihadapi dari perencanaan ini.
Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 targetkan ciptakan lebih dari 1,7 juta lapangan kerja di sektor kelistrikan, 91% di antaranya adalah green jobs.
Kementerian ESDM menyatakan sebagian besar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang masuk rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2034 sudah memasuki commercial operation date.
Target penambahan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2034 lebih rendah dari komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) pada 203
PLN siap melaksanakan RUPTL 2025–2034 guna mendorong investasi, menciptakan 1,7 juta lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi mikro, terutama di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan potensi investasi RUPTL 2025-2034 sebesar Rp 2.967,4 triliun, termasuk investasi besar pada pembangkit listrik dan infrastruktur energi.