7 Jurus Prabowo Capai Swasembada Energi, Termasuk Genjot Bahan Bakar Nabati

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdana usai dilantik pada sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029.
21/10/2024, 12.32 WIB

Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintahannya akan fokus mencapai swasembada energi. Hal itu akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada negara lain.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia, Minggu (20/10). Dia mengatakan, saat ini terjadi ketegangan geopolitik yang menyebabkan potensi terjadi perang. Setiap negara akan berpikir untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negerinya terlebih dahulu.

"Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. Kita harus swasembada energi," ujarnya.

7 Strategi Prabowo Capai Swasembada Energi

Prabowo mengatakan, swasembada energi tersebut tidak hanya fokus pada batu bara yang banyak dimiliki Indonesia, namun juga energi baru terbarukan. Dikutip dari dokumen visi, misi dan program kerja Prabowon- Gibran, terdapat 7 program kerja yang dicanangkan untuk mencapai swasembada energi.

Tujuh program kerja tersebut yaitu:

1. Mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia dalam bidang energi baru terbarukan dan energi berbasis bahan baku nabati.

2. Mengembalikan tata kelola migas dan pertambangan nasional sesuai amanat konstitusi, terutama Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

3. Memperbaiki skema insentif untuk mendorong aktivitas temuan cadangan sumber energi baru untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

4. Merevisi semua tata aturan yang menghambat untuk meningkatkan investasi baru di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

5. Mendirikan kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas, baik oleh BUMN atau swasta.

6. Memperluas konversi BBM kepada gas dan listrik untuk kendaraan bermotor. Meningkatkan dan menambah porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran listrik PLN. 

7. Melanjutkan dan mengevaluasi pengembangan kawasan ekonomi khusus yang terspesialisasi dengan mengedepankan ekonomi hijau dan/atau ekonomi biru.