ExxonMobil Lirik Kerja Sama Teknologi Penangkapan Karbon di Asia

Arief Kamaludin|KATADATA
ExxonMobil.
15/12/2021, 14.42 WIB

ExxonMobil membuka peluang kerja sama pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture, and storage/CCS) di wilayah Asia. Perusahaan migas asal Amerika Serikat ini juga telah menandatangani kerja sama low carbon dengan Pertamina belum lama ini.

Presiden ExxonMobil Indonesia, Irtiza Sayyed mengatakan pihaknya saat ini tengah berupaya melihat peluang secara global termasuk Asia untuk implementasi teknologi CCS. Mengingat teknologi tersebut dapat berkontribusi pada capaian penurunan emisi gas rumah kaca sesuai dengan perjanjian paris.

"Karena itu kami baru baru ini menandatangani mou dengan Pertamina untuk mengevaluasi penerapan teknologi low carbon. Bagaimana potensi CCS di Asia Tenggara ini," kata dia dalam The 9 th US-Indonesia Investment Summit, Rabu (15/12).

Menurut dia teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon memungkinkan industri migas untuk mengurangi intensitas karbonnya. Dia mencontohkan di kawasan Houston AS yang mempunyai lokasi ideal untuk penerapan teknologi CCS skala besar.

Konsep CCS Hub houston ini memiliki potensi untuk memitigasi 100 juta ton emisi CO2 per tahun pada tahun 2040. Tidak hanya membantu dekarbonisasi di AS saja, dengan nilai investasi lebih dari US$ 100 miliar teknologi ini juga membantu menciptakan ribuan lapangan pekerjaan baru.

"Termasuk di Asean dengan berupaya mencapai tujuan yang ambisius ini kita perlu upaya bersama dari pemerintah dengan berkolaborasi industri pemerintah dapat mengimplementasikan dengan kebijakan yang tepat," katanya.

Untuk diketahui, dalam penandatanganan antara Pertamina dengan ExxonMobil, kedua perusahaan sepakat untuk mengevaluasi potensi dari penggunaan teknologi penangkapan karbon, penyimpanan karbon, hingga pemanfaatan hidrogen rendah karbon.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan