Proyek Penangkapan Karbon Global Melonjak 50%, Termasuk di Indonesia

Happy Fajrian
12 Oktober 2021, 17:16
penangkapan karbon, emisi karbon, perubahan iklim
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi emisi karbon.

Sebuah lembaga think tank yang berbasis di Australia, Global CCS Institute, melaporkan bahwa proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) global terus melonjak hingga akhir kuartal III 2021. Ini sebagai upaya dunia untuk menekan emisi karbon dan mencegah perubahan iklim.

Ini terlihat dari kapasitas emisi karbon yang ditangkap dan disimpan menggunakan teknologi tersebut melonjak menjadi 111 juta ton per tahun, melonjak hingga 52% dari hanya 73 juta ton per tahun pada akhir 2020.

Jika proyek-proyek tersebut rampung, maka kapasitas fasilitas penangkapan karbon global akan melonjak hampir tiga kali lipat dari yang telah beroperasi saat ini sebesar 40 juta ton per tahun.

“Rencana global untuk membuat fasilitas CCS menjamur selama sembilan bulan terakhir seiring upaya pemerintah dan perusahaan untuk memangkas emisi karbon dan menahan laju pemanasan global pada pertengahan abad ini,” tulis laporan tersebut, dikutip dari Reuters pada Selasa (12/10).

Meski demikian, Kepala Eksekutif Global CCS Institute, Alex Zapantis, mengatakan bahwa meski kapasitas penangkapan karbon yang direncanakan saat ini jauh lebih tinggi, biaya proyek yang mahal menjadi batu sandungan yang membuat sebagian besar proyek terhenti.

Seperti pekan lalu ketika otoritas Negara Bagian Mississippi, Amerika Serikat, membongkar proyek pembangkit listrik bernilai miliaran dolar karena membengkaknya biaya sehingga proyek CCS harus dihentikan.

“Tapi biaya penangkapan karbon terus turun sedangkan doronganuntuk memangkas emisi semakin meningkat, yang menjadi penggerak yang kuat dari pada prospek bisisnya. Semua didasari pada ekspektasi aksi iklim yang lebih kuat. Karena itu kita akan terus melihat peningkatan proyek ini,” kata Zapantis.

Kritikus menganggap teknologi penangkapan karbon sebagai pemborosan dan akan memperpanjang umur bahan bakar fosil yang kotor. Namun pendukung teknologi ini, termasuk Badan Energi Internasional (IEA), melihat CCS sebagai hal yang penting untuk membantu memenuhi emisi nol bersih.

Kapasitas yang direncanakan telah tumbuh paling besar di Amerika Utara, sebagian karena kredit pajak untuk CCS. Lebih dari 40 proyek telah diumumkan tahun ini, termasuk konsep besar Houston Ship Channel CCS dari Exxon Mobil Corp.

Di Eropa, didorong oleh target emisi yang sulit dan harga karbon yang tinggi, ada 35 proyek yang sedang dikembangkan. Inggris, Belgia dan Belanda menambahkan 17 proyek tahun ini. Simak negara-negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia pada databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...