Satgas Energi dan Iklim B20 Raih Potensi Nilai Proyek US$ 11.5 Miliar

Dok. PT Pertamina International Shipping (PIS)
PT Pertamina International Shipping (PIS) mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dengan menyusun strategi bisnis jangka panjang yang menerapkan dekarbonisasi dan green business atau bisnis hijau (16/11/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
20/11/2022, 08.15 WIB

Secara umum TF ESC B20 berfungsi sebagai jembatan bagi negara yang ingin mencapai kesepakatan bersama pada isu transisi energi secara global. Satuan tugas ESC B20 memberikan pemahaman kerja sama bagi negara yang tengah melalui masa transisi energi dengan negara yang memiliki sumber energi fosil melimpah, seperti Arab Saudi misalnya. 

Upaya nyata dari TF ESC untuk menjembatani pemahaman transisi energi adalah adanya pengembangan teknologi Carbon Captures Utilization Storage (CCUS). CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage). Teknologi ini merupakan inovasi yang bisa menangkap Karbon Dioksida yang telah terlepas ke atmosfer. Sehingga energi bersih diupayakan bisa tercapai dengan langkah ini. 

Selanjutnya, fungsi dan visi kedua adalah TF ESC sebagai akselerator/katalis untuk mewujudkan agenda-agenda global, misalnya NZE, transisi energi dan lainnya. NET Zero Emission (NZE) atau netralitas karbon tahun 2060 menjadi agenda kerja dan proses berkelanjutan untuk transisi penggunaan energi. Dari energi fosil yang polutif ke energi bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan hasil dari pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Menurut Nicke, sejauh ini PT Pertamina Group yang menjadi aktor utama penyelenggara perhelatan puncak Konferensi Tingkat  Tinggi Government 20 (KTT-G20), Task Force Energy, Sustainability and  Climate Business 20 (TF ESC-B20) siap mengawal 3 (tiga) rekomendasi utama yang membahas intensif oleh 152 peserta dari 25  negara perwakilan. 

Tiga rekomendasi final dari TF ESC-B20 yang dimaksud yakni pertama, mempercepat transisi ke penggunaan energi berkelanjutan dengan mengurangi intensitas karbon dari penggunaan energi. Kedua, memastikan transisi yang berkeadilan dan terjangkau. Rekomendasi ketiga adalah meningkatkan akses serta kemampuan konsumen untuk mengkonsumsi energi bersih juga modern.

Nicke Widyawati yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menjelaskan poin utamanya adalah Indonesia mendukung dekarbonisasi industri akan mempercepat emisi nol bersih yang ditargetkan tahun 2060 atau lebih cepat.  Menurut dia, tiga rumusan dari TF ESC sejalan dengan fokus isu strategis Presidensi G20 dan target Sustainable Development Goals (SDGs).

Halaman: