3 Saran Jeff Bezos untuk Pemerintah dan Pebisnis Hadapi Krisis

Lenny Septiani
14 November 2022, 12:59
Jeff Bezos di KTT G20
NASA Robotics Competitions Sheyene Gerardi
Jeff Bezos

Executive Chairman Amazon, Jeff Bezos mengatakan dunia usaha dan pemerintah boleh jadi tengah menghadapi berbagai ancaman global seperti pandemi akibat Covid-19,  konflik, dan perubahan iklim. Meski begitu ia mengatakan pemerintah dan pebisnis harus bisa menghadapi tantangan dengan baik. 

Saat memberikan pidato dalam rangkaian kegiatan B20 Indonesia Summit, Bezos berbagi tiga saran kepada peserta pertemuan. Menurut Bezos, pemerintah dan para pelaku bisnis bisa menjalankan tiga hal agar bisa menghadapi krisis. 

“Kita bertemu di masa yang kompleks dan sulit, menghadapi krisis yaitu konflik, covid, dan iklim. Sebagai pemimpin bisnis dan pemerintahan, bagaimana seharusnya kita menyikapi situasi saat ini? Izinkan saya menyarankan tiga prinsip yang bermanfaat bagi kita semua,” ujar Jeff di Bali (14/11). 

Belajar dari pencapaian masa lalu

Menurut Jeff hal pertama yang harus dilakukan untuk bisa menghadapi krisis adalah belajar dari masa lalu. Ia mengatakan masa lalu menjadi bagian tak terpisahkan dengan pencapaian hari ini. 

“Ketika saya lahir, rata-rata orang di dunia hidup selama 53 tahun. Saat ini, rata-rata orang hidup 73 tahun,” kata Jeff.

Ia mengatakan bahwa tingkat kemiskinan dunia pada waktu itu telah turun sebesar 75 persen dan literasi orang dewasa meningkat dua kali lipat. Di sisi lain, produksi pangan dinilai telah meningkat lebih cepat, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi telah memainkan peran utama. 

“Biaya tenaga surya telah turun 99% sejak 1979, ketika Presiden Jimmy Carter memasang panel surya di atap Gedung Putih untuk pertama kalinya,” kata Jeff.

Menurut Jeff, inovasi, pendidikan, kewirausahaan, dan kebijakan publik yang lebih baik bertanggung jawab atas pencapaian yang diperoleh hari ini. Ia mengatakan, manusia adalah makhluk yang terlahir untuk menulis sejarah dan menemukan cara untuk mengatasinya. 

Tentukan Skala Prioritas

Menurutnya, penting untuk memperhatikan tantangan jangka panjang dalam menghadapi krisis iklim dan alam. Seperti pemerintah dan bisnis dalam menghadapi masalah utang dan inflasi. Kesuksesan menuntut untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan untuk masa depan jangka panjang yang lebih baik

“Permukaan planet kita terbuat dari lapisan yang sangat tipis dan rapuh, saya diingatkan akan hal ini tahun lalu ketika saya pergi ke luar angkasa dengan Blue Origin,” ujar Jeff. 

Ia kemudian menjelaskan bahwa pengalamannya melihat Bumi dari luar angkasa telah mengubah cara pandang yang digunakan untuk melihat dunia. Jeff mengungkapkan bahwa dirinya tidak siap akan kenyataan tersebut.

“Melihat kembali Bumi dari atas sana, atmosfernya begitu jelas tipis, dunia begitu terbatas dan juga begitu indah,” ujarnya. “Atmosfer kita, tanah, tumbuh-tumbuhan dan pemandangan membuat hidup layak huni. Kecantikan mereka juga membuat hidup layak dijalani.”

Namun, menurut Jeff  saat ini bumi sedang terdegradasi dan berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Ia menyebut dunia tengah memanas, laut naik, badai meningkat. Di sisi lain terjadi oksidasi di lautan, sementara stok ikan menurun, tanah terkikis dan gurun merambah. 

Menurutnya, manusia tahu bagaimana membalikkan tren keadaan ini. Dibutuhkan solusi dan kepemimpinan publik dan swasta. Melalui Earth Fund, Jeff mengatakan bahwa bekerja dengan orang lain untuk memantau 50 kunci transisi yang perlu terjadi. 

“Agar kami dapat mengatasi sifat iklim dan pembangunan,” ujar Jeff.

Termasuk penghapusan bertahap, mesin pembakaran internal, karbonisasi baja dan semen, meningkatkan hasil pangan, mengurangi kehilangan pangan, dan memberdayakan masyarakat adat untuk mengelola hutan tropis. Pada masing-masing faktor tersebut ia dan perusahaannya telah mencoba mengidentifikasi seberapa dekat mereka dengan titik kritis positif dan hambatannya. 

“Yang dapat kami bantu singkirkan untuk melewati titik kritis ini,” jelas Jeff.

Pengalaman itu pula yang kemudian mendorong Jeff untuk memutuskan bagaimana mengalokasikan US$ 10 miliar dalam bentuk hibah yang akan dibuat oleh Earth Fund pada dekade ini. 

“Kami menyambut orang lain untuk bergabung dengan kami dalam pendekatan ini,” ujar Jeff.

Jangan terjebak dalam pola pikir 

Lebih jauh Jeff mengatakan banyak pemimpin bisnis dan pemerintah ingin berani dan mengurangi kerusakan lingkungan. Namun, mereka takut hal tersebut akan menaikkan biaya dan pertumbuhannya.

Ia menjelaskan bahwa tindakan dalam melawan perubahan iklim dapat meningkatkan efisiensi sumber daya dan mendorong teknologi baru. Perlawanan perubahan iklim juga akan mengurangi ketidakpastian, dan mengarah pada peluang baru.

“Pemahaman baru inilah yang mendorong kami untuk menetapkan ikrar iklim dan tujuan untuk mencapai karbon NetZero pada tahun 2040,” ujar Jeff.

Sebagai wujud komitmen pada perjanjian paris, Jeff menyampaikan bahwa Amazon bertujuan untuk memberikan daya pada semua operasinya dengan 100% energi terbarukan pada tahun 2025. Ia menyampaikan bahwa perusahaan sedang berupaya mengubah transportasi pengiriman menjadi kendaraan listrik.

Jeff juga menyinggung kerja sama pertama perusahaan di Indonesia, yang sepakat dengan PLN untuk 210 megawatt energi terbarukan di seluruh proyek tenaga surya skala utilitas di Indonesia. Jeff mengajak perusahaan lain untuk bergabung dalam komitmen janji iklim. 

“Kami akan melindungi planet ini dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Kami akan melakukan keduanya,” ujarnya.

Dalam menghadapi tantangan ini, menurut Jeff, dengan berjalan berdampingan dan bekerja sama maka kemampuan manusia dalam menyelesaikannya akan menjadi lebih besar. 

“Jangan kehilangan kepercayaan. Dan jangan pernah biarkan siapapun memberitahumu bahwa itu tidak mungkin,” ujar Jeff lagi.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...