Dividen Adalah Pembagian Laba kepada Pemegang Saham, Ini Penjelasannya

Freepik
Ilustrasi, keuntungan yang didapatkan dari investasi.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
24/10/2022, 20.26 WIB

Bagi pemegang saham, istilah dividen mungkin sudah tidak asing lagi. Ini merupakan istilah yang menunjukkan pembagian laba dari perusahaan, sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. Singkatnya dividen adalah pembayaran yang diberikan kepada pemegang saham atas modal yang ditanamkan.

Umumnya pembagian dividen diproses dalam rentang waktu yang telah ditetapkan. Namun terkadang ada beberapa perusahaan yang memproses pembagian dividen tidak dalam waktu pembagian yang telah diatur sebelumnya.

Pembagian dividen akan dilakukan oleh perusahaan jika memperoleh keuntungan dalam jumlah besar dan dewan direksi menganggap pantas untuk mempublikasikan pembagian dividen. Namun jika perusahaan mengalami kerugian maka dividen bisa tidak dibagikan.

Pengertian Dividen Menurut Para Ahli

Mengutip bibit.id, ada beberapa pengertian dividen yang diungkapkan oleh para ahli, di antaranya sebagai berikut:

1. Baridwan

Baridwan (1997) mendefinisikan dividen sebagai bagian dari laba yang dibagikan kepada sejumlah pemegang saham yang mana jumlahnya bisa disesuaikan dengan jumlah saham yang dimiliki. Besarnya dividen yang diperoleh bisa mengalami perubahan dari tahun sebelumnya bergantung pada besar laba di tahun berikutnya.

2. Jerry J Weygandt, Paul D. Kimmel dan Donald E. Kieso

Paul D. Kimmel, Jerry J, Weygandt dan Donald E Kieso, dividen adalah sebagai distribusi yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham secara proporsional dan sesuai dengan kepemilikan saham. Bisa dikatakan para investor hanya menerima laba sesuai dengan persentase investasi di perusahaan.

3. Scott Besley dan Eugene F Bringham

Scott Besley dan Eugene F Bringham mendefinisikan dividen sebagai pembagian yang dilakukan oleh para pemegang saham atas sejumlah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Baik itu keuntungan yang didapat di periode yang sedang berjalan maupun periode sebelumnya.

4. Jamie Pratt

Adapun Jamie Pratt (2011) mengartikan dividen sebagai distribusi uang tunai, saham dan properti kepada perusahaan atau para pemegang saham. Dalam hal ini dividen dinyatakan oleh resolusi dewan direksi korporasi di setiap triwulan dan jumlahnya diumumkan atas dasar basis per lembar saham.

5. Nikiforous K. Laopodis

Menurut Nikorofous K Laopodis (2013) dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan kepada sejumlah pemegang saham. Dividen merepresentasikan pemegang saham terhadap penerimaan langsung maupun tidak langsung atas investasi di perusahaan.

Teori Kebijakan Dividen

Setelah mengetahui arti dividen adalah keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham, teori kebijakan dividen juga tidak kalah penting. Mengutip etheses.iainkediri.ac.id, ada beberapa kebijakan dividen yang perlu diketahui, berikut di antaranya:

1. Teori Modigliani dan Miller

Modigliani dan Miler mengungkapkan bahwa nilai perusahaan tidak ditentukan oleh besarnya dividen Payout Ratio tetapi juga laba bersih sebelum pajak dan kelas risiko perusahaan. Disini Modigilani dan Miler mengungkapkan bahwa dividen payout ratio tidak relevan.

2. Teori Perbedaan Pajak

Teori perbedaan pajak dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Menurut mereka karena adanya pajak pada keuntungan dividen dan capital gains maka investor cenderung menyukai capital gain karena bisa menunda bayar pajak. Selain itu, keuntungan lebih tinggi pada saham akan memberikan dividen tinggi juga,

3. Teori Bird In The Hand

Menurut teori Bird In The Hand, Gordon dan Lintner mengungkapkan bahwa biaya modal perusahaan akan naik jika dividend payout ratio rendah. Ini karena investor cenderung menyukai dividen daripada capital gain yield karena lebih pasti.

4. Teori Signaling Hypothesis

Menurut teori ini investor menganggap perubahan dividen sebagai pertanda perkiraan manajemen atas laba. Dari sini terlihat ada kecenderungan harga saham naik jika ada pengumuman kenaikan dividen. Selain itu, dividen tidak menyebabkan kenaikan dan penurunan harga saham.

5. Teori Clientele Effect

Berdasarkan teori Clientele Effect, pemegang saham yang berbeda akan memiliki prefensi beda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Misalnya kelompok investor dengan tingkat pajak tinggi akan menyukai capital gain. Sebaliknya, kelompok investor dengan tingkat pajak rendah cenderung menyukai dividen.