Profil Elon Musk, CEO Tesla yang Baru Membeli Twitter

Instagram/Elonrmuskk
Ilustrasi, Elon Musk, CEO Tesla yang baru membeli Twitter
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Agung
27/4/2022, 10.37 WIB

Nama Elon Musk kembali diperbincangkan masyarakat dunia. Pasalnya, baru-baru ini Elon Musk membeli Twitter dengan nominal yang tak sedikit. Lantas, siapa sebenarnya Elon Musk itu? Berikut ini profil lengkapnya.

Profil Elon Musk

Elon Reeve Musk atau yang lebih dikenal sebagai Elon Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada 28 Juni 1971. Mengutip dari tirto.id, disebutkan bahwa Elon Musk merupakan pebisnis, penemu, dan industrialis Amerika Serikat.

Musk pernah menempuh pendidikan di Pretoria Boys High School. Kemudian pindah ke Kanada saat berusia 17 tahun untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan. Di tahun 1992, selepas belajar selama dua tahun di Queen’s University, Kingston, Ontario, Elon Musk pindah Wharton School di University of Pennsylvania dan mendapatkan gelar di bidang ekonomi dan di bidang fisika.

Setelah itu, ia pindah ke California untuk mengejar gelar Ph.D dalam bidang fisika terapan di Stanford, namun akhirnya keluar. Keputusannya keluar dari Stanford, karena ingin mengejar mimpinya untuk berwirausaha di sektor internet, energi terbarukan, dan luar angkasa.

Karier Elon Musk

Elon Musk kini dikenal sebagai pebisnis sukses dengan berbagai usaha yang mendunia. Adapun beberapa perusahaan milik Elon Musk, sebagai berikut:

1. Zip2

Di awal karirnya sebagai pengusaha, Elon Musk mendirikan Zip2 yang merupakan perusahaan perangkat lunak atau software. Perusahaan ini ia dirikan bersama adiknya, Kimbal Musk. Perusahaan ini mengembangkan dan memasarkan “panduan kota” internet untuk industri penerbitan surat kabar.

Musk memperoleh kontrak dengan New York Times dan Chicago Tribune, serta membujuk dewan direkturnya agar membatalkan rencana merger dengan perusahaan CitySearch. Compaq kemudian mengakuisisi Zip2 dengan nilai US$ 307 juta secara tunai dan dalam bentuk opsi saham sebesar US$ 34 pada tahun 1999. Dari penjualan ini, Musk mendapatkan 7% atau sekitar US$ 22 juta.

2. X.com dan PayPal

Hasil penjualan dari Zip2, kemudian ia gunakan untuk mendirikan perusahaan layanan keuangan bernama X.com pada Maret 1999. Musk merekrut eksekutif bisnsi John Story dan Bill Harris sebagai investor. Haris juga menjabat sebagai Presiden dan CEO perusahaan tersebut.

Peran Musk di perusahaan ini adalah sebagai Chairman dan menerima penyertaan modal sebesar US$ 25 juta dari Sequoia Capital. Perusahaan ini kemudian mulai mengeluarkan layanannya pada Desember 1999, yang menyediakan rekening dan kartu tunai internet.

Beberapa bulan setelahnya X.com mengakuisisi Confinity, perusahaan yang mengoperasikan layanan transfer uang bernama PayPal. Pada saat itu sistem PayPal masih berusia beberapa bulan, namun Musk merasa PayPal memiliki masa depan yang menjanjikan.

Pada Oktober 2022, Musk memutuskan X.com akan menghentikan operasi perbankan internet dan fokus pada layanan uang PayPal. X.com kemudian berganti nama menjadi PayPal dan berekspansi cepat pada tahun 2001 karena digunakan oleh eBay.

3. SpaceX

Perusahaan ketiga yang didirikan oleh Elon Musk yaitu Space Exploration Technologies Corporation atau SpaceX, yang merupakan perusahaan teknologi dirgantara asal Amerika Serikat (AS). Perusahaan didirikan pada 6 Mei 2022.

Kisah sukses perusahaan ini diawali dari pengembangan Falcon 1 pada 2008. Roket dengan bahan bakar cair pertama yang berhasil dibuat untuk keperluan komersial. Musk memiliki ide mendirikan SpaceX agar manusia bisa pergi ke planet Mars dan mendirikan koloni di sana.

Ide tersebut hanya mungkin terjadi apabila Musk bisa menurunkan biaya untuk pergi ke luar angkasa. Maka dari itu, proyek SpaceX berfokus pada penciptaan roket yang bisa digunakan berkali-kali, seperti pesawat terbang.

Pertengahan tahun 2021, perusahaan SpaceX ini dikabarkan akan bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia. Kerja sama ini berkaitan dengan pemanfaatan staelit untuk jasa komunikasi. SpaceX masuk dalam kerjasama ini lewat anak usahanya, Starlink. Perusahaan tersebut bergerak dalam infrastruktur internet.

4. Tesla Inc.

Tesla Inc merupakan salah satu perusahaan produsen mobil listrik. Elon Musk kini menjadi pendiri sekaligus CEO Tesla. Elon Musk diketahui mempunyai 21% saham perusahaan dan kekayaan bertambah seiring dengan naiknya nilai saham Tesla.

Mengapa Elon Musk Membeli Twitter?

Selain empat perusahaan yang telah disebutkan, Elon Musk sebenarnya masih memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Terbaru, Elon Musk diketahui membeli media sosial Twitter.

Orang terkaya di dunia ini membeli saham Twitter seharga US$ 44 miliar atau Rp 636 triliun (asumsi kurs Rp 14.458 per dolar AS). Kesepakatan pembelian tersebut membuat Musk menjadi pemegang kendali sepenuhnya atas Twitter. Pembelian saham tersebut juga membuat Musk memiliki tanggangu jawab penuh atas Twitter.

Elon Musk sendiri menerangkan bahwa pembelian saham Twitter sebagai titik balik peradaban. Musk menyebutkan, kesepakatan tersebut bukan tentang bisnis Twitter saja, namun memastikan Twitter tetap menjadi platform terpercaya dan menjunjung nilai-nilai demokrasi, serta freedom of speech.

Pasalnya, pendiri Tesla ini menilai adanya kekurangan kebebasan berbicara di Twitter. Selain itu, Musk juga mengatakan bahwa, Twitter harus membuka algoritmanya untuk meningkatkan transparansi dalam keputusan moderasi konten perusahaan.